![]() |
Bupati Kolaka Ahad Safei dan Wakil Bupati Kolaka Jayadin. foto: Suarakendari.com |
Investor yang telah melakukan pemaparan di depan Bupati Kolaka pun bervariasi, mulai dari rencana pemanfaatan kakao, tebu, nikel hingga kayu gamal. Contohnya konsorsium perusahaan Trans Jawa-Sulawesi yang berencana membangun pabrik karbon dikawasan Kecamatan Samaturu. Selain itu sejumlah perusahaan nikel juga bersedia membangun pabrik pemurnian nikel, misalnya PT. Vale Indonesia dan PT. Ceria Nugraha Indotama.
Jika menelisik lebih jauh lagi, ada juga perusahaan yang telah melakukan pemaparan untuk membangun pabrik gula, yaitu PT. Asia Sweet Plantation. Selain membangun pabrik, perusahaan ini juga bersedia membuka perkebunan tebu dikawasan Kecamatan Tanggetada. Hari ini, Kamis (27/02/2014) satu lagi perusahaan yang melakukan pertemuan dan memaparkan rencana kerja kepada Bupati Kolaka, yaitu PT. SolarPark Indonesia. Perusahaan asal Korea ini lebih condong memanfaatkan tumbuhan gamal sebagai bahan baku utama dalam usahanya nanti.
Informasi yang didapatkan bahwa perusahaan ini akan menyiapkan dana investasi sebesar USD 30 juta. Yang tentunya dalam pekerjaannya nanti akan bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti PT.BMET yang juga berasal dari Korea. Ada juga perusahaan lokal seperti PD. Aneka Usaha atau Prusda Kolaka. Dalam pemaparan, dijelaskan bahwa PT. SolarPark Indonesia sebagai penyedia tehnologi pengolahan gamal menjadi energy, PT. BMET penyuplai modal usaha, sementara Prusda Kolaka mewakili Pemda Kolaka sebagai Pemilk Saham.
“Kita sadar bahwa dalam jangka panjang, Korea maupun Eropa butuh suplai energy yang besar. Jadi rencana ini kedepan akan sangat berguna bagi seluruh pihak. Kita pilih Kolaka ada alasannya. Yaiitu kenyamanan berinfestasi. Kami hanya butuh lahan 8 ribu hektar dengan jumlah tanaga kerja sekitar 800 orang. Kami juga butuh lahan plasma seluas 4 ribu hektar,” kata Mr. Park dari PT. SolarPark.
Ditempat yang sama, Bupati Kolaka, Ahmad Safei menegaskan bahwa ini adalah kesempatan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kolaka.
“Pasti masyarakat sangat senang. Gamal itu kan sering dijadikan pagar bagi masyarakat. Apalagi kalau ada nilai ekonomisnya, pasti lebih senang lagi karena bisa mendapat hasil dari tanaman itu. Tapi yang jelasnya kita harus member rasa aman dan nyaman kepada investor. Itu yang paling utama. Saya harap juga tim yang dibentuk segera bekerja,” tutupnya. ABDI
Blogger Comment
Facebook Comment