Panorama alam laut Kepulauan Labengki dengan pasir pantai yang putih menjadi daerah tujuan para pelancong. foto: Ahmad Nizar/sultranews.com |
SULTRANEWS-Jika Anda ingin
menikmati keindahan panorama alam laut, mungkin saatnya Anda berpikir untuk tidak
pergi jauh-jauh ke Raja Ampat, Papua Barat, sana. Kenapa tidak mencoba ke
Sulawesi Tenggara saja? Ya, daerah berjuluk bumi Anoa ini ternyata menyimpan
surga alam laut yang tak kalah dari daerah-daerah pesisir top di Indonesia. Sebutlah alam laut Wakatobi
yang sudah terkenal mendunia itu. Namun
selain Wakatobi , panorama laut di Pulau Labengki, yang berada di wilayah
antara Kabupaten Konawe dan Konawe Utara, Sulawesi Tenggara juga tak kalah
indahnya. Bahkan keindahannya disamakan dengan keindahan panorama laut Raja
Ampat karena memiliki gugus pulau-pulau kecil yang mirip di Raja Ampat.
perahu nelayan di Labengki menjadi moda transportasi andalan. foto: ist |
Kesan inilah
yang ditangkap tim jurnalis Sulawesi
Tenggara saat menjajal trip spot penyelaman di Labengki. Mereka mendapatkan
suguhan panorama alam laut yang masih asri.
Bahkan Bupati Wakatobi diam-diam mengakui keindahan laut Labengki. Hugua
dalam beberapa kesempatan pada jurnalis
pernah berseloroh, jika Kepulauan Labengki ditata dengan baik maka akan
mengalahkan keindahan alam laut Wakatobi.
Para jurnalis saat berkunjung ke Labengki. foto: Ino |
Labengki adalah gugus pulau-pulau
yang berada di dua wilayah adminstrasi di Kabupaten Konawe dan Konawe
Utara dengan panjang garis pantai lebih dari 200 KM . Terletak ke arah
utara Provinsi Sulawesi Tenggara di
Indonesia. Merupakan kepulauan yang terdiri lebih dari 20 pulau-pulau kecil,
gundukan, dan beting. Lima pulau utama yang diberi nama pulau Namirah, pulau
jibran, pulau labengki kecil, labengki besar. Sebagaian pulau lagi belum punya
nama.
Tak banyak jejak
sejarah yang bisa digali dari kepulauan Labengki ini. Termasuk belum
jelasnya asal muasal nama kepulauan
Labengki. Namun dari cerita warga sekitar, Labengki berasal dari mitologi lokal yang menceritakan
tentang seorang warga Tionghoa bernama Beng Ki yang terdampar di pulau ini saat
berlayar dari china dan akhirnya diberi nama Labengki.
Pulau-pulau kecil di perairan Labengki. foto: Ino |
Kepulauan
Labengki sendiri dihuni oleh warga nelayan etnis bajo yang jumlahnya kurang
lebih 10 Kepala Keluarga. Pekerjaan utama bagi orang-orang di daerah ini adalah
memancing karena daerah ini didominasi oleh laut. Mereka tinggal di sebuah
koloni kecil suku yang menyebar di seluruh wilayah. Budaya tradisional bajo
yang khas masih menyambut pengunjung . Dan uniknya di sekitar gugus pulau-pulau
ini kita masih dapat menemukan jejak manusia perahu dari bajo tradisonal, yang
seluruh hidup mereka berada di atas porahu kecil. Sayang medernisasi telah
merubah pola hidup masyarakat Bajo , membuat jumlah manusia bajo perahu semakin sedikit dan konon tersisa tiga kepala
kelaurga saja.
Kaya Keanekaragaman Hayati Laut
Sumber daya alam
laut di sekitar Labengki memberikan potensi besar sebagai daerah wisata . Meski
belum banyak diexplorasi, namun sejumlah orang menyebut jika alam laut labengki menyimpan keanekaragaman
hayati bawah laut yang tak kalah dari Wakatobi atau Raja Ampat.
Jurnalis berfose di kampung nelayan Labengki. foto: Ahmad Nizar |
Dari survei
kelautan kelompok pencinta lingkungan dari Konservasi Kima Toli-toli yang
berbasis di Sulawesi Tenggara , menunjukkan, bahwa keragaman kehidupan laut di
daerah Labengki cukup besar. Keragaman yang tak kalah dari daerah lain dalam
sampel dalam Coral Triangle yang terdiri dari Indonesia , Malaysia , Filipina ,
Papua Nugini , Kepulauan Solomon , dan Timor -Leste . Segitiga Karang merupakan
jantung dari keanekaragaman hayati terumbu karang dunia, membuat Labengki
sangat mungkin ekosistem terumbu karang terkaya di dunia. Labengki juga sebagai
terusan dari jantung konservasi kima terbesar di dunia. Jejak kehidupan kima
raksasa dapat ditemukan di gugus kepulauan ini.
Koloni kima
terbesar dan terumbu karang besar daerah bersama dengan suhu permukaan laut
yang relatif tinggi , juga menunjukkan bahwa terumbu karang yang mungkin
relatif tahan terhadap ancaman seperti pemutihan karang dan penyakit karang yang
sekarang membahayakan kelangsungan hidup ekosistem terumbu karang lain di
seluruh dunia. Keberadaan kepulauan
Labengki yang terpencil dan relatif tidak terjamah oleh manusia
menjadikan ekosistem pulau ini masih relative terjaga .
Seorang jurnali menyelami surga bawah laut Labengki. foto: Ahmad Nizar |
Keragaman laut
yang tinggi di Labengki sangat dipengaruhi oleh posisinya di antara Laut Banda
dan perairan sulawesi, sebagai karang dan larva ikan lebih mudah dibagi antara
dua perairan laut. Keanekaragaman karang, ketahanan , dan perannya sebagai
sumber penyebaran larva membuatnya menjadi prioritas global untuk perlindungan
laut .
Terdapat berbagai spesies ikan, jenis karang , spesies
moluska serta berbagai kehidupan laut sangat mengejutkan.
Mengakses
kepulauan Labengki tidak terlalu sulit. Dibutuhkan 3 jam perjalanan laut dari
Kota Kendari Sulawesi Tenggara,
menggunakan perahu untuk mencapai pulau-pulau di Labengki. Mengakses
Kendari dengan penerbangan dari Jakarta
hanya dua jam. YOS
Blogger Comment
Facebook Comment