Mengintip Kemegahan Masjid Raya Kendari

Masjid raya Alkautsar Kendari. foto:wikipedia/sultranews.com

KENDARI, SULTRANEWS-Sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari terdapat banyak masjid. Rumah ibadah umut islam ini dapat disaksikan hampir disetiap sudut kota. Ini wajar karena Islam adalah agama yang penganutnya mayoritas di kota yang berjuluk kota bertaqwa ini.  

Nah, diantara ratusan masjid yang ada, maka ada satu masjid yang paling diagungkan warga kota, takni  Masjid Raya Alkautsar Kendari. Masjid Raya termegah di Kendari ini dibangun dalam rangka diselenggarakannya Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat nasional yang ke-21 tahun 2006. Masjid ini menjadi pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra. Masjid ini resminya bernama Masjid Al-Kautsar, nama tersebut dipilih karena sangat kaya makna. Al-Kautsar merupakan surat ke-108 dalam kitab suci Al-Quran yang berarti pemberian nikmat yang berlimpah kepada umat manusia.

Masjid ini terletak Jalan Abdullah Silondae Kota Kendari di depan kantor walikota tepatnya di area yang dikenal sebagai MTQ Square. Lokasi Masjid Agung Al Kautsar dulunya bekas sebuah masjid kecil bernama Masjid Korem atau juga dikenal dengan nama Masjid Tentara yang berdiri tahun 1962. Selanjutnya pada 1976 dibuat pondasi dasar Masjid Agung Al Kautsar era pemerintahan Gubernur H Alala.

Masjid Raya Kendari didominasi warna putih hijau dan coklat didirikan dengan sentuhan arsitektur yang sangat indah. Sebuah tangga modern bercabang dua di bagian atas menyambut kedatangan siapa saja yang masuk masjid. Pada sisi kanan dan kiri bangunan terdapat pilar-pilar beton yang megah dan kokoh. Pada bagian lain masjid terdapat hamparan luas tempat jemaah berkumpul untuk beribadah. Masjid Kendari ini bergaya rumah tradisional Sultra dengan sentuhan modern. Di samping masjid ini terdapat Menara yang dinamakan Menara Persatuan Kendari. Menara masjid ini juga menjadi salah satu landmark bagi kota Kendari.

Pada awalnya bentuk masjid ini terdiri dari bangunan induk satu lantai, tempat wudhu, WC, kantor, perpustakaan, dan pelataran. Masjid juga dilengkapi kolam air mancur dan menara. Kala itu bagian depan masjid belum berpintu.

Pada periode 2003-2008, masjid dipercantik dengan penambahan lantai dua di sisi kanan dan kiri, kaca jendela, teras depan, pembangunan dua buah mimbar, dan ruang istirahat imam. Kolam dan air mancur di depan masjid direhabilitasi menjadi pelataran baru. Selanjutnya mimbar diubah kembali menjadi satu saja. Masjid pun diperindah dengan seni kaligrafi Asma’ul Husna di kubah bagian dalam.

Di samping kemegahan bangunannya, Masjid Agung Al-Kautsar juga memiliki kelebihan dalam hal lokasi. Posisinya yang berada di atas bukit membuat masjid ini terlihat sangat memukau. Masjid ini juga merupakan saksi bisu bencana gempa yang sempat melanda kota Kendari pada tanggal 25 April 2011. Ketika itu gempa berkekuatan 6.0 Skala Richter mengguncang kota dan membuat salah satu kubah kecil yang berada di atas masjid menjadi miring.

Seperti diketahui jumlah pemeluk agama Islam sebanyak 209.013 orang, pemeluk agama Katolik 4.851 orang atau 3.9 persen, pemeluk agama Kristen Protestan 10.025 orang, pemeluk agama Hindu 1.400 orang dan 820 orang pemeluk agama Budha. Tempat peribadatan di antaranya adalah Masjid sebanyak 225 buah, Musholla sebanyak 27 buah, Gereja Katolik sebanyak 3 buah, Gereja Protestan sebanyak 15 buah dan Pura/Vihara sebanyak 4 buah. (Dikutip dari berbagai sumber/Wikipedia)


Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment