Debit Aliran Sungai Konaweha Turun Tiap Tahunnya


Sungai Konaweha merupakan sungai terbesar di Sulawesi Tenggara. Secara geografis sungai Konaweha terhampar dari wilayah Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Utara, Kabupaten Konawe, dan kota Kendari dengan luas 715.062,81 Ha.


Kondisi aliran sungai Konaweha saat ini semakin meprihatinkan, dengan indikator debit air yang setiap tahun mengalami degradasi yang signifikan. Hal ini tidak lepas dari paktek perambahan lahan baru para petani di sekitar areal hulu aliran sungai sehingga debit air mengalami penurunan yang sangat tajam.

Penurunan debit air sungai Konaweha juga diamini oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Konawe. Debit air yang tiap tahunnya menurun tidak lepas dari aktifitas masyarakat di sekitar hulu sungai Konaweha yang selalu membuka lahan baru untuk pertanian dan mungkin saja lahan yang mereka garap itu merupakan hutan lindung.

Menurut Ruslin, juru kunci bendung Wawotobi ”Puncak krisis debit air sungai Konaweha sepanjang tahun sejak berdiriya bendung Konaweha pernah terjadi antara tahun 2004-2006 karena pada saat itu terjadi kemarau panjang,  debit air menurun drastis sampai pada titik 253/detik perhari dan petani banyak mengalami gagal panen yang hebat”. Ruslin menambahkan debit air sungai Konaweha mengalami penurunan drastis tiap tahunnya, hasil pantauannya debit air sungai Konaweha sekitar 20% pertahun. Debit air sungai yang normalnya 1603/detik perhari sekarang tinggal 903/detik perhari.

Setiap harinya kami masih menemukan sampah kayu gelondongan di sungai dengan diameter 20-80 cm dan kami tidak tau pasti itu kayu hasil olahan atau apa, tangkas Ruslin. (Ekeng-SK)
Share on Google Plus

About Redaksi

    Blogger Comment
    Facebook Comment