![]() |
Bahan pembuatan bom ikan milik seorang nelayan. foto: Suwarjono (Wartawan Kendari Pos) Via wwf.or.id |
BOMBANA-Warga Desa Puununu Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara digegerkan dengan penemuan sosok mayat mengampung di sekitar pesisir pantai desa Puununu.
Kondisi mayat tragis, dengan perut terburai dan tangan kanan terpotong. Diduga mayat merupakan korban terkena rakitan bom ikan.
Kepada wartawan, Selasa (15/4)
Kapolsek Kabaena Iptu Ganda membenarkan kejadian tersebut. Mayat yang terapung diketahui bernama Nasir, Nelayan warga Desa Puununu.
Hasil penyelidikan sementara, polisi membenarkan korban tewas akibat terkena bom ikan. Dugaan itu dikuatkan dengan kesaksian warga yang melihat Nasir melaut sekitar pukul 16.00 wita menggunakan bodi batang.
Warga disekitar bibir pantai Desa Puununu, juga mendengar bunyi ledakan yang sangat keras, yang diduga ledakan gunakan bom ikan ditengah laut .
"Kondisi korban sangat memiriskan, jasadnya sudah tidak utuh lagi. Perutnya hancur dan tangan kananya putus," Tutur Iptu Ganda.
Belum diketahui siapa yang penemu pertama jasad Nasir saat terapung. Sebab begitu tersebar kabar, kata Kapolsek jasad korban sudah didarat dan disimpan di belakang rumah. Bahkan Keluarga Nasir sempat menyembunyikan kepada polisi terkait peristiwa tersebut.
"Saat kami datang ke rumah korban itu, tampak sunyi, seperti tidak terjadi apa-apa. Kemungkinan mereka takut sehingga menutupi ada korban meningga karena bom ikan. Nanti kami beri pemahaman baru mereka mengaku memang ada nelayan dari Bajo yang kena bom ikan," sambung Ganda.
Polisi sudah memeriksa beberapa saksi termasuk mendatangi TKP. Hasilnya, sebelum kejadian korban memang membawa bom ikan ukuran botol kratingdaeng. Bom ini ditengarai meledak sebelum digunakan.
"Kemungkinan bom ikan itu tidak meledak saat dilempar. Sehingga Korban terjun untuk mengambilnya kembali dilaut. Bom itu kemungkinan meledak saat saat berada di tubuh korban," tutur Ganda.(DAR)
Blogger Comment
Facebook Comment