Pengelolaan Pasar di Kendari Terburuk se Indonesia

Karena tidak mendapat tempat dalam lods pasar, pedagang terpaksa harus menggelar dagangan mereka di pinggir jalan. Potret buruk pengelolaan pasar di Kendari. foto: Yoshasrul/sultranews.com  

KENDARI, SULTRANEWS-Bisa jadi ini menjadi warning bagi pemerintah Kota Kendari menyusul pernyataan keras Ketua Umum IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia) Abdullah Mansuri bahwa, pasar di Kota Kendari masuk dalam kategori pasar yang pengelolaannya terburuk se-Indonesia. 

"DPP IKAPPI menge'cap' pasar di Kota Kendari masuk dalam kategori pasar yang pengelolaannya terburuk se-Indonesia. Ini terlihat pada ketidakmampuan pengelola pasar baik pemerintah maupun swasta dalam menjaga keamanan pasar, terbukti terjadinya kebakaran di seluruh pasar Kota Kendari yang berhasil di relokasi,"kata Abdullah Mansuri saat diskusi bersama komunitas padagang pasar di Kendari. 

Diskusi bertema: "Pasar Tradisional dan Ekonomi Kerakyatan", yang  diselenggarakan Kendari Kreatif  menguak banyak persoalan terkait carut marut pengelolaan pasar di Kendari dan Indonesia 

Menurut Abdullah banyak kejanggalan yang terjadi pada praktik relokasi dan peremajaan pasar di Kota Kendari. Pasalnya, pasar tradisional berada di ketidakpastian jalan. "Kita juga belum mengetahui batasan mana yang di katakan Pasar Tradisional dan Pasar Modern,"katanya.

Sekjen DPP IKAPPI Tinno Rahardian menambahkan, “Ada indikasi Pasar Tradisional sengaja diciptakan agar menjadi kumuh, becek & tidak nyaman untuk memuluskan proses revitalisasi, relokasi,”katanya disambut senyum para peserta diskusi.

Pasar tradisional merupakan cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa. mengapa Konsep Pasar Tradisional musti di kembalikan pada Local Genius? karena telah terbukti sedari sebelum lahirnya konsep pasar modern hingga kini pasar tradisional yang bermuatan lokal mampu bertahan terhadap diantara berdirinya plaza, mall dll tinggal unsur kehigienisan pasar saja yang musti dijaga. 

Pada diskusi itu para pedagang juga mencurahkan isi hati mereka terkait kebijakan pengelolaan pasar yang selama ini berlaku di Kendari.  (Riqar Manaba)
Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment