Semen Tonasa Tanam Investasi di Kendari

Suasana bongkar muat semen di pelabuhan kendari kian menggeliat seiring iklim investasi di Kendari semakin membaik. foto: Yoshasrul/sultranews.com  

KENDARI, SULTRANEWS-Atmosfir pasar yang membaik membuat  PT. Semen Tonas Packing PLant Semen Tonasa berani menanamkan investasi mereka di Kota Kendari. Bahkan Packing Plant Semen Tonasa ini  menelan investasi yang tidak sedikit yakni Rp 85 miliar. Sebelumnya, ada lima wilayah di  kawasan Indonesia Timur (KTI) yang menjadi target pembangunan Packing Plant Semen Tonasa. Kota-kota tersebut adalah Manokwari (Papua Barat), Mamuju (Sulbar), Gorontalo, Jayapura (Papua), dan Kendari (Sultra).

Sekretaris Perusahaan PT Semen Tonasa, menjelaskan dipilihnya Kendari menjadi yang pertama karena pangsa pasar di wilayah tersebut terus tumbuh setiap tahun. "Dari 25 ribu ton permintaan semen Sultra, 48 persen diantaranya diserap oleh Kendari, selebihnya untuk beberapa wilayah lain di Sultra seperti Bau-bau. Hal ini menunjukkan cukup besarnya kebutuhan semen Kendari. Untuk biaya investasi, sepenuhnya berasal dari internal perusahaan," tuturnya.

Ada beberapa keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan adanya packing plant, menurut Syahruddin, selain ketersedian semen sak dan curah dapat dipenuhi, biaya distribusi dapat dipangkas hingga 50 persen. Perusahaan pun dapat memperoleh profit yang maksimal, sementara distributor lokal juga diuntungkan, sebab semen curahpun sudah tersedia dengan harga yang jauh lebih murah dibanding semen sak.

"Biaya yang dikeluaran perusahaan untuk distribusi semen Rp200 ribu per ton. Nah jika permintaan semen taruhlah khusus wilayah Kendari 12 ribu ton, maka total biaya yang harus dikeluarkan perusahaan Rp2,4 miliar per bulan. Dengan adanya gudang pengantongan semen ini, pengeluaran akan berkurang lima puluh persen," jelasnya lagi.

Selama ini, urai Syahruddin perusahaan mendistribusikan semen ke berbagai wilayah melalui jalur transportasi laut. Jalur ini selain mahal dan tidak efisien, kapal pengangkut juga seringkali terkendala, sebab harus mengikuti antrian di pelabuhan umum. Antrian ini secara otomatis memakan biaya sebab harus dideposit.

"Waktu yang dibutuhkan pun lebih lama. Karena itu kami berharap, dengan dibangunnya packing plant ini, kesemua kendala yang biasa dihadapi, apakah itu waktu dan lain-lain dapat teratasi," tambahnya.

Rencananya tahun depan, empat packing plant lagi akan menyusul pembangunannya. Perusahaan sendiri menurut Syahruddin menyiapkan dana investasi senilai Rp340 miliar untuk keempat pembangunan packing plant tersebut, estimasi biaya dapat berubah tergantung lokasi dan pangsa pasar yang dijanjikan. (MAS)
Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment