Efek Tambang Mulai Mengancam, Kabaena Direndam Banjir

Banjir yang melanda Kabaena dalam sepekan mengakibatkan aktifitas warga terganggu. foto: BADAR

BOMBANA, SULTRANEWS-Kelurahan Rahampuu Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana tiba-tiba dilanda banjir sejak Selasa, (17/3) lalu hingga Jumat (20/3)
pagi. Akibatnya, pemukiman yang dihuni sekitar seribu lebih Jiwa ini, direndam air setinggi lutut hingga pinggang orang dewasa. Sejumlah perabot elektronik warga, dilaporkan rusak terendam air. Aktivitas lalu lintas lumpuh. Bahkan sebagian perabot rumah tangga hanyut terbawah banjir.

Pengakuan warga setempat, banjir akibat meluapnya sungai besar Lakambula yang membentangi daerah tersebut. Ini merupakan banjir terparah, sejak tambang mulai operasi disekitar wilayah Rahampuu.

"Awalnya hujan mulai mengguyur sejak pagi hari  dan tiba-tiba air sungai mulai meluap. Kami kaget, sebab air  begitu cepat menyebar ke wilayah perkampungan," terang Malik penduduk setempat.

Kepada wartawan, Sekretaris Kecamatan Kabaena Irwan mengatakan warganya banyak mengalami kerugian. Sejumlah tanaman hingga fasilitas penduduk berupa pagar amblas dirusaki banjir.

"Untuk kerugian, kami masih proses pendataan. Banjir akibat meluapnya Sungai Lakambula. Diantaranya, meluap disekitar wilayah jembatan PT. Trias, hingga memasuki perkampungan Rahampu'u," paparnya.

Di duga banjir yang landa Rahampuu dan sekitarnya itu, merupakan efek dari penambangan Nikel diwilayah itu. Jumrad Raunde, Sekretaris LSM grend Wonua Sultra mengatakan banjir merupakan lemahnya bentuk Reklamasi pasca tambang.

"Ini dampak dari penambang nikel disana. Minimnya reklamasi  picuh kurangnya resapan air. Ratusan hektar lahan sudah dibongkar oleh pihak perusahaan. Anehnya, lahan sudah rusak, tapi tidak direklamasi" pungkas Jumrad pegiat lingkungan gren wonua.
 
Diketahui, salah satu perusahaan Nikel yang beroperasi diwilayah Kelurahan Rahampuu dan sekitarnya itu yakni PT. Tris Jaya Agung. (DAR)
Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment