Bentrokan Warga di Gunung Jati, Ratusan Brimob dan Personil TNI Diterjunkan

KENDARI, SULTRANEWS-Suasana di Kelurahan Gunung Jati, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, hingga kini masih mencekam menyusul bentrokan warga antar lorong siang kemarin. 100 personil Brimobda Sultra dan dua peleton anggota TNI masih berjaga di lokasi yang sering bertikai itu.

Dalam insiden tersebut, seorang warga Lankahali (23) tewas terkena busur di dada sebelah kirinya. Busur itu menancap sedalam delapan centimeter di dadanya. Nyawa korban yang bekerja sebagai buruh di pelabuhan Kendari, tak tertolong setibanya di rumah sakit Santa Ana, Kendari. Tak terima dengan kematian itu, warga lorong kodok kemudian membalas dengan menyerang warga lorong timur. Mereka membakar satu unit mobil avanza milik Nasir (50) salah seorang guru di SMP 1 Kendari.

Di lorong damai sekelompok pemuda merusak dan menjarah sebuah kios milik La Saeri (30). Bahkan pemuda dari lorong Soropia dan lorong nyaris membakar kios itu, namun berhasil dicegah polisi yang baru tiba di lokasi kejadian.

Kapolresta Kendari AKBP Anjar Wicaksana menjelaskan, saling serang antar warga di Kelurahan Gunung Jati berawal dari penyerangan terhadap Rino (19) siswa SMA DDI Kendari oleh sekelompok orang yang menggunakan cadar.

“ kejadiannya Jumat malam, Rino hendak membeli rokok di lorong kodok tapi menuju kios muncul beberapa orang memakai cadar menyerang mau menebas Rino, dia menghindar. Warga lorong kodok yang mendengar kejadian itu langsung menyerang dengan menggunakan senjata tajam,” kata Anjar dihubungi, Minggu (17/8/2014).

Pihaknya kemudian melakukan razia senjata tajam dan berhasil menyita 10 busur panah, satu badik dan 151 liter minuman tradisional. “ kami berhasil mengamankan dua orang yang dicurigai sebagai pelaku yakni Laajab dan La Herman. Kemudian kami temui tokoh masyarakat kedua kelompok dan mendatangi rumah korban yang meninggal,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang saksi mata, yang namanya minta dirahasiakan menuturkan, saling serang antar dua kelompok sudah berlangsung selama empat hari.

“Malam berikutnya, pemuda lorong timur kembali memasuki lorong kodok. Lalu pemuda lorong kodok menghadang pemuda lorong timur hingga terjadi saling serang,” tuturnya.(KIKI)
Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment