![]() |
Penambangan liar hingga kini masih terjadi disejumlah kawasan hutan di Kabupaten Bombana. foto: Ist |
RUMBIA,
SULTRANEWS- Ratusan orang dari kerabat raja Rumbia memprotes tindakan penambangan
liar dalam kawasan hutan lindung dan meminta pemerintah Bombana segera mengosongkan lahan Dusun Polodu, Desa Rokoroko
yang kini dikuasai warga pendatang.
“Tidak ada
alasan pemda untuk tidak tegas mengosongkan kawasan hutan lindung itu karena
aktivitas warga di wilayah hutan sudah melangggar hukum,” kata Herianto,
koordinator warga.
Selain melanggar
hokum, aktifitas penambangan dalam kawasan telah menyebabkan berkurangnya debit
air yang mengakibatkan warga kekurangan pasokan air terlebih saat musim kemarau
tiba.
Warga mengancam
akan kembali melakukan aksi jika semua pihak tak pengindahkan peringatan
tersebut. ”Kami akan kembali menutup akses
jalan di Kelurahan Toubonto, jika permintaan pengosongan lahan dan penambangan
tak segera disikapi,”ancamnya.
Di kawasan hutan
di sepanjang Dusun Polodu dan Rokoro sendiri kini diduduki ratusan warga pendatang.
Mereka datang seiring maraknya penambangan di Bomabana. Bagi kerabat kerajaan
Moronene kawasan itu merupakan bagian dari tanah kerajaan yang tidak boleh dihuni
tanpa persetujuan ahli waris kerajaan. Dan di susun polosu itulahMokole Rumbia
Moronene, Adran Pimpie dianiaya seorang warga. Polisi sendiri telah menahan
pelaku pemukulan tersebut.
Sejak ketegangan
di bumi morenene berlangsung aparat keamanan terus disiagakan. Bahkan ratusan personel Polda dan 100 anggota
TNI dari Kodim Buton dikerahkan.
Kapolda Sultra
Brigjen Pol Ngadino menegaskan, situasi di lokasi masih kondusif. Pihaknya juga
telah menurunkan dua kompi pasukan yang terdiri dari anggota Brimob dan Dalmas.
“Kondisi di dua
wilayah masih aman dan bisa diatasi. Memang warga menggelar aksi demo dengan
memblokade jalan, rombongan bupati juga sudah pulang setelah menjelaskan
penyelesaian masalahnya,” ungkap Ngadino.
Pihaknya juga
telah mengantisipasi agar konflik antar warga tidak meluas. "Kami membantu
Pemda Bombana dari sektor keamanan guna menyelesaikan masalah lahan antarwarga.
Kami juga sudah berkoordinasi dengan Danrem, mereka (Korem) juga menurunkan 1
kompi anggota TNI di sana,” jelasnya. YOS
Blogger Comment
Facebook Comment