Walikota Baubau Dinobatkan sebagai Sesepuh Laporo

Prosesi penobatan AS Thamrin sebagai sebagai sesepuh masyarakat Ciacia Laporo di kelurahan Sorawolio pada perayaan pesta adat "Mataa:. Foto: Dokumentasi Infokom Baubau

BAUBAU, SULTRANEWS-Masyarakat Laporo di Kelurahan Karya Baru Kecamatan Sorawolio menobatkan Walikota Baubau Drs AS Tamrin MH menjadi sesepuh tokoh masyarakat Cia-cia Laporo pada perayaan pesta adat “Mataa” baru-baru ini.  Pemberian gelar ini ditandai dengan pemakaian jubah dan kampurui atau penutup kepala khas masyarakat Laporo kepada Walikota Baubau di hadapan tokoh adat dan masyarakat cia-cia Laporo. Turut hadir pula Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Baubau, Wakil Ketua DPRD La Ode Yasin, dan jajaran Pemerintah Kota Baubau.

Mataa atau dalam Bahasa Buton “bersenang-senang” merupakan pesta adat masyarakat suku cia-cia Laporo, Baubau, Sulawesi Tenggara. Pesta adat ini merupakan bentuk rasa terima kasih karena berhasil dalam masa panen. Pesta adat ini biasanya digelar menjelang masa tanam berikutnya. Ada beberapa prosesi yang dilakukan dalam pesta adat Mataa yaitu “Pisampea” atau mengheningkan cipta yang dipimpin oleh ketua adat. Dalam prosesi ini semua yang hadir dalam pesta adat ini berdoa untuk para leluhur dan tokoh adat yang sudah mendahului, mendoakan mereka yang telah pergi supaya diampuni dosanya dan berdoa agar para pengikut adat diberi kekuatan dalam melestarikan budaya serta adat.

Prosesi selanjutnya yaitu ’buloliano galampa’ yang berarti berjalan mengintari baruga sebanyak empat kali sembari membawa “wawonii” atau makanan yang disimpan pada sebuah wadah yang berbenua sisi kehidupan.

Bentuk segi empat menandakan bahwa masyarakat Laporo yang mendiami empat arah yakni utara, selatan, timur dan barat dari semua sisi kehidupan diberi limpahan rezeki yang melimpah dari yang Maha Kuasa.

Setelah prosesi buloliano, pemuka adat memimpin doa dengan tujuan agar masyarakat “patowala patosingku” dalam melaksanakan segala kegiatan atau usahanya selalu diberi perlindungan, kekuatan dan diberi kemudahan rezeki atas apa yang diusahakannya oleh yang Maha Kuasa.

Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan perasaan bangga dan apresiasi yang sangat besar atas diterimanya dirinya sebagai bagian dari masyarakat cia-cia Laporo. "Semoga dengan dinobatkannya saya sebagai masyarakat Cia-cia Laporo saya bisa semakin dekat dengan masyarakat yang nantinya dapat menunjang dalam proses pembangunan kedepannya" ungkap Tamrin. Berkenaan dengan ritual pesta adat Mataa yang selalu dilaksanakan setiap tahunnya, Beliau terus memberi apresiasi dan dukungan yang sangat positif.

Sementara Ketua Panitia Pesta Adat Mataa 2013, H. Siantu S.Ag, menyampaikan bahwa pesta adat Mataa dilaksanakan dengan tujuan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat Cia-cia Laporo khususnya yang berada di Kecamatan sorawolio Kota Baubau. Siantu juga menyampaikan bahwa acara ini juga dikhususkan untuk menjaga rasa kebersamaan dan kekeluargaan dalam diri masyarakat Laporo.

Dalam acara adat tersebut turut pula diisi dengan penampilan drama/parodi yang dibawakan oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Karya Baru. Drama parodi yang dipentaskan menceritakan tentang sejarah terciptanya seni musik dan tari masyarakat cia-cia Lapodi serta tentang sejarah hijrahnya masyarakat Lapodi yang sebelumnya mendiami wilayah Bugi Lama kemudian pindah ke wilayah yang sekarang ini mereka diami yaitu di Kelurahan Karya Baru. (Infokom Baubau)
Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment