![]() |
Aksi penolakan penyelenggaraan Miss World disuarakan banyak elemen di tanah air termasuk Hizbut Tahrir Indonesia. foto: Republikaonline |
KENDARI-SULTRANEWS- KENDARI-SULTRANEWS- Seribuan orang aktifis Hizbut Tahrir Wilayah Sulawesi Tenggara, Jumat pagi, berunjuk rasa damai. Mereka mengirim pesan penolakan atas digelarnya Miss World di Indonesia.
HTI menyebut penyelenggaraan Miss World Universe atau ratu kecantikan dunia tak sejalan dengan budaya ketimuran di Indonesia serta melanggar syariat Agama Islam. Hizbut Tahrir Indonesia secara tegas menolak kontes kecantikan Miss World 2013 yang diselenggarakan di Indonesia, dan berlangsung di Nusa Dua dan Sentul.
Mereka menilai agenda internasional tahunan itu sebagai ajang kapitalisasi terhadap tubuh perempuan sekaligus penghinaan terhadap umat Islam.
“Kriteria penilaian berupa konsep Beauty with Purpose, juga 3B (Beauty, Brain and Behaviour) hanyalah kedok dan stempel bagi legalisasi eksploitasi tubuh perempuan. Terlebih lagi Miss World adalah kontes tertua yang telah mengilhami lahirnya kontes-kontes kecantikan lainnya,” ujar jseorang juru bicara HTI wilayah Sultra.
Meski penyelenggara menjanjikan akan menghapus sesi penggunaan bikini, namun Miss World dan kontes kecantikan sejenis tak lebih dari ajang pencarian perempuan tercantik fisiknya untuk dieksploitasi demi mendongkrak pendapatan industri fashion, kosmetik dan rating media.
Menurut massa membiarkan penyelenggaraan Miss World 2013 di Indonesia sama saja dengan menegaskan bahwa negeri muslim terbesar di dunia ini juga turut melanggengkan penjualan tubuh perempuan.
Maka itu, HTI menyerukan kepada semua pihak untuk menolak penyelenggaraan Miss World 2013 yang merupakan simbol kapitalisasi tubuh perempuan dan perendahan martabat perempuan itu. TIM
Massa HTI melakukan aksi jalan kaki, bergerak sepanjang jalan protokol Kota Kendari dengan membawa bendera dan membagi-bagikan selebaran berisi butir-butir penolakan mereka. Aksi HTI sendiri berlangsung tertib hingga akkhirnya membubarkan diri.
Blogger Comment
Facebook Comment