Ruruhi Project Kawal Pengembangan Pariwisata Desa Namu


Tim Ruruhi saat melakukan kegiatran pertemuan dengan warga Desa Namu. foto: YOSHASRUL

 Derlin dari Ruruhi Project tengah memberikan presentase tentang pentingnya pengembangan desa wisata pada warga Desa Namu. foto: YOSHASRUL



SULTRANEWS-Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Desa Namu saatnya menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat setempat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan desa namu selain dua sektor yakni pertanian dan perikanan. Hal ini diungkapkan Derlian, penggiat Ruruhi Project saat bertatap muka dengan warga Desa Wisata Namu, 21 Oktober lalu.  

Yasrin Fior Polingai memberikan presentase tentang pentingnya pengembangan desa wisata pada warga Desa Namu. foto: YOSHASRUL
Menurut Derlian di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk mengangkat potensi wisata di suatu daerah. Masing-masing daerah memiliki kekhasan atau penonjolan karakteristik alam maupun sosio kultural dan aspek lainnya. Desa memiliki segudang potensi yang bisa diangkat menjadi komoditas dan dipoles dengan manajemen strategi yang tepat untuk menjadi desa wisata. “Saya kira ke depannya, potensi Wisata Namu akan menjadi penggerak ekonomi desa,”kata Derlin optimis.

Pada kesempatan itu tim Ruruhi Project bersama pemerintah Desa dan warga setempat membuat langkah-langkah strategis untuk mengembangkan potensi desa menjadi desa wisata Namu, diantaranya melakukan identifikasi potensi desa melalui rembug bersama seluruh komponen desa dari semua kalangan. “Potensi yang bisa menjadi komoditas bisa bermacam-macam dari segala aspek. Bisa keindahan alam, hasil bumi, kekayaan flora fauna/hayati, sosio kultural, masyarakat, tradisi atau hal-hal yang bersifat khas/unik yang tak dimiliki daerah lain. Pastikan potensi unggulan yang akan dijadikan komoditas utama,”katanya.

Perlunya komitmen yang kuat dari seluruh komponen desa untuk menyamakan pendapat, persepsi dan mengangkat potensi desa guna dijadikan desa wisata menjadi point paling urgen sebab, komitmen ini yang menjadi dukungan terkuat bagi terwujudnya dan keberlangsungan desa wisata

Foto bersama antara tim Ruruhi Project dan warga Desa Wisata Namu. foto: YOSHASRUL
Warga juga bersepakat untuk menyiapkan segala perangkat-perangkat aturan/regulasi norma yang lebih bertujuan untuk mengawal pengembangan desa wisata dan mengawasi potensi-potensi penyimpangan yang mungkin saja bisa terjadi. Regulasi disiapkan agar berjalannya aktivitas wisata beserta dampaknya tetap berada dalam koridor regulasi sebagai payung hukumnya.

Bagi Ruruhi Project penguatan kapasitas warga pelatihan-pelatihan bagi seluruh komponen desa, termasuk pemerintah desa tentang manajemen pariwisata, bagaimana mengelola tempat wisata, manajemen tamu/pengunjung, beserta inovasi-inovasi yang perlu dikembangkan menjadi hal penting untuk keberlanjutan pariwisata Namu.

“Kita akan sunakan segala media untuk memperkenalkan dan mempublikasikan potensi wisata di desa Namu, baik media konvensional maupun non konvensional, seperti media internet. Internet kini menjadi sarana publikasi yang sangat efektif yang bisa menjangkau seluruh belahan bumi. Tempat wisata yang lokasinya terpencil pun bisa diketahui oleh orang di belahan dunia lain pun berkat teknologi internet,”tambah Yasrin Fior Polingai, yang juga menjadi pembicara. Ruruhi Project merupakan lembaga berbasis komunitas yang menaruh perhatian besar pada sektor pariwisata pedesaan. Anggota Ruruhi Project  berasal dari berbagai lembaga dan displin ilmu. Ruruhi Project untuk jangka panjang menaruh perhatian pada usaha pengembangan pariwisata khsusnya di wilayah Kabupaten Konawe Selatan.

Warga menyambut baik dan  sangat antusias menjadikan daerahnya sebagai Daerah Wisata. “Kami sangat berharap Desa Namu menjadi  desa wisata yang dapat dikunjungi banyak orang dengan begitu perekonomian warga juga dapat ikut meningkat,”kata Yuddin, Kepala Desa Namu. YOSHASRUL

Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment