![]() |
Instalasi listrik |
KENDARI, SULTRANEWS.COM- Kabel bawah tanah pada mesin disel di PLTD Poasia Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dicuri orang, akibatnya pasokan listrik di seluruh wilayah Kendari terganggu selama hampir dua pekan. Kabel yang dicuri dengan cara dipotong itu berada pada lokasi dan jalur penting sistem kelistrikan Kendari, sehingga menyebabkan black out sistem.
“Saya suruh semua asisten manajer cabang termasuk manajer rayon turun ke lapangan mencari penyebabnya. Di lapangan kita temukan ada upaya pencurian kabel tembaga instalasi di PLTD Poasia yang menyebabkan pelaku kesetrum dan mengakibatkan sistem jaringan Kendari terganggu,'' ungkap kepala PLN Area Kendari, Ikhwan Fahri, Senin (1/12/2014).
“black out sistem juga mempengaruh mesin di PLTU Nii Tanasa dan harus dibenahi karena keluar operasi. Perbaikannya harus menunggu temperaturnya turun dalam waktu tiga hari pasca black out sehingga defisit sistem kelistrikan Kendari bertambah untuk sementara waktu sampai PLTU dinormalkan,'' terangnya.
Lebih lanjut ikhwan mengungkapkan, pelaku pencurian kabel bawah tanah adalah seorang karyawan PT Arena. Perusahaan bekas mitra PLN sebagai tempat menyewa mesin disel tersebut.
“ Seharusnya pelaku koordinasi dulu dengan kita sebelum memotong kabelnya. Faktanya dia memotong kabel yang masih memiliki tegangan, bukan milik mereka,” ujarnya.
Pihaknya kata ikhwan mendapat laporan, gudang mesin tidak terkunci. Selain itu kabel-kabel sudah terpotong di gardu hubung PLN Poasia.
''Ini kasus pencurian, kita laporkan ke pihak berwajib. Salah seorang pekerja mengaku diperintahkan oleh PT Arena karena kontraknya sudah habis di PLTD Poasia, sehingga kabel-kabel itu digali tapi mereka salah potong,'' lanjut Ikhwan.
“Kabel-kabel yang dipotong sebenarnya sangat berbeda dengan kabel ke mesin pembangkit, baik dari bentuk maupun lokasinya, ini perlu menjadi perhatian bagi kita semua untuk tidak mengutak atik instalasi listrik PLN apalagi dengan motif pencurian, karena risiko bahaya,'' tutupnya.(qq)
Blogger Comment
Facebook Comment