![]() |
Walikota Kendari Ir H Asrun MEng berjabat tangan dengan Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya usai hari peduli sampah 2014 di Surabaaya, Senin (24/2). foto: Alin |
KENDARI,
SULTRANEWS-Walikota Kendari Asrun, ikut menandatangani deklarasi
mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2020 pada acara Hari peduli sampah 2014,
siang tadi, Senin (24/2) di kantor Walikota Surabaya. Penandatanganan
deklarasi ini dilaksanakan pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah (HPS) 2014
secara nasional.
Deklarasi yang bernama “Gerakan Indonesia
Peduli Sampah Menuju Masyarakat Berbudaya 3R (reduce, reusedan recycle) untuk
Kesejahteraan Masyarakat” ini merupakan komitmen lebih dari 30 bupati dan
walikota, dunia usaha dan masyarakat dalam mewujudkan Indonesia peduli sampah
melalui pelaksanaan 3R.
Menteri Lingkungan
Hidup, Balthasar Kambuaya menyatakan daya saing bangsa ini sangat tergantung
kepada kualitas Sumber Daya Manusia yang kita miliki. Kita hanya bisa memiliki
generasi bangsa ini yang berkualitas cukup baik kalau mereka bisa hidup dalam
lingkungan yang baik, makan makanan yang sehat, minum air yang sehat, menghirup
udara yang segar dan sehat.
“Tanggungjawab kita
semua sekarang ini bagaimana mempersiapkan generasi muda indonesia ini kedepan
dalam kaitan yang kita harus lakukan untuk mampu bersaing,” katanya.
Sampah ini menjadi
sumber pencemar. Sumber penyebab makanan yang tidak sehat, sumber penyebab air
minum yang tidak sehat, sumber penyebab udara yang tidak sehat yaitu sampah.
Menurutnya,
deklarasi ini penting karena merupakan tekad bersama untuk berperan aktif dalam
mengelola sampah menuju kota bersih yang dapat meningkatkan taraf kesehatan,
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
“Dibutuhkan
komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan pengoperasian TPA dan
keberlanjutan TPS 3R. Juga dibutuhkan pula sistem insentif bagi masyarakat yang
berhasil melaksanakan Program 3R, serta kampanye dan pelatihan yang dapat
meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengeloan sampah masih perlu
ditingkatkan.”imbuh Balthasar.
Peringatan Hari
Peduli Sampah Nasional dipicu oleh terjadinya tragedi longsor sampah di TPA
Leuwigajah di Cimahi, Jawa Barat pada 21 Februari 2005.
Penyebab longsor
tersebut diduga karena curah hujan yang sangat tinggi serta ledakan gas metana
(CH4) yang terperangkap dalam timbunan sampah. Longsoran gunungan sampah
tersebut menewaskan lebih dari 150 jiwa yang kemudian dinyatakan sebagai
bencana lingkungan.
Mayoritas korban
adalah penduduk di sekitar TPA yang bekerja sebagai pemulung. Sejak itu, Hari
Peduli Sampah atau HPS diperingati setiap tanggal 21 Februari untuk membangun
komitmen bersama agar bencana akibat pengelolaan sampah yang kurang baik dan
tidak berwawasan lingkungan tidak terulang Di Kota Kendari penanganan sampah
menjadi perhatian utama pemerintah, pengelolaan TPA Puwatu menjadi salah satu
TPA terbaik di Indonesia merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah
kota Kendari. ALIN
Blogger Comment
Facebook Comment