Tiga orang di Jalan
Kamboja, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari ditemukan tewas mengenaskan di
rumahnya, Selasa (16/3), sore. Para porban ditemukan dalam kondisi berlumuran darah dengan posisi
terlentang di lantai dapur. Sementara seorang anak bernama Fadli ditemukan
disebuah lemari wastafel dengan kondisi leher bagian belakang hampir putus tersayat
benda tajam. Dugaan Untuk sementara pembunuh sadis ini diduga dilakukan seorang
pemuda berinisial W. Informasi tentang pelaku pembunuhan ini memang masih
simpang siur, Kepolisi pada awal penemuan mayat menyebut, jika pelaku
pembunuhan diduga anak korban bernama Wahyu.
Seperti yang
disampaikan Kapolres Kota Kendari, AKBP Yuyun Yudhantara. “Pelaku kita duga
adalah anak korban berinisial W,”begitu kata Yuyun. Namun beberapa jam kemudian
polisi melalui Kasat Reskrim Polres Kendari kembali meralat jika pembunuhnya orang
lain yang masih berkeliaran dan tengah diburu.
Saat di TKP Kapolres
sendiri bahkan menjelaskan kronologis kejadian yang terjadi sekitar pukul 14.30
Wita di kediaman korban yang terletak di Jl. Bunga Kamboja No 65 A, Kelurahan
Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara itu berawal
dari keterangan kakak korban dengan inisial H, yang mendengar ada keributan.
"Kronologis
kejadiannya kami dapatkan dari kakak korban dengan inisial H, yang saat itu
sedang tidur, mendengar ada teriakan, kakak korban langsung bangun dan melihat
pelaku dengan inisial W, bersimbah darah dengan pisau, bapak pelaku dengan
inisial LB juga sudah ditusuk oleh pelaku begitu juga ibunya dengan inisial
Hj.A," terangnya kepada rekan media, Selasa (16/4/2013).
Korban dengan teganya
menghabisi nyawa kedua orang tuanya dan anak kandungnya. Lanjutnya, pelaku
masih dalam proses pengejaran dan motifnya masih diselidiki."Kami belum tahu
apa motifnya karena kami masih lidik, saksi juga baru dua yang kami panggil,
untuk sementara dugaannya karena masalah keluarga, pelaku sendiri sedang kami
kejar,"ulang Yuyun.
Jun, seorang tetangga
korban juga membenarkan bahwa dugaan pembunuhan tersebut dilakukukan oleh anak
kandungnya. "Saya juga mendapatkan keterangan dari kakaknya pelaku dengan
inisial H, yang sedang tidur kemudian terbangun karena teriakan, bapaknya
sempat saya larikan di Rumah Sakit Korem, tetapi tidak dapat tertolong,"
katanya.
Kasus pembunuhan sadis di Kota Kendari ini adalah kali ketiga dalam kurun enam tahun belakang, dimana tahun 2004 lalu pembunuhan satu keluarga Nadir Abola terjadi di Jalan Lumba-Lumba yang dilakukan seorang pria tua bernama Seh Abdurahim. Dan dua tahun kemudian satu keluarga di Kelurahan Kadia, Kendari juga dibantai dengan sadis yang dilakukan seorang pemuda yang diketahui pembantu korban. TIM
Blogger Comment
Facebook Comment