![]() |
Ilustrasi : aktivitas penelusuran goa . Foto : Istimewa. |
Laporan : Yos Hasrul
Lantas apa yang melatarbelakangi tujuh pendaki ini melakukan penjelajahan mencari liang perut bumi yang konon terbesar di sulawesi?
Cerita bermula, ketika pertengahan Desember 2011 silam. Kesibukan nampak di Markas Mapala Universitas Sulawesi Tenggara.Lantas apa yang melatarbelakangi tujuh pendaki ini melakukan penjelajahan mencari liang perut bumi yang konon terbesar di sulawesi?
Tujuh anggota pencinta alam telah melakukan persiapan-persiapan untuk melakukan ekspedisi. Mereka begitu bersemangat.
Packing alat dan logistik untuk kegiatan ekspedisi di gunung Mekongga. Ini kali ke empat kegiatan Mapala naik turun di gunung tertinggi di Sulawesi Tenggara itu, sejak sepuluh tahun terakhir. Mereka tak hendak menuju puncak Mekongga, melainkan tertarik dengan potensi gua yang konon terbesar di Sulawesi itu.
Goa Mekongga memang tengah menjadi perbincangan hangat dan menjadi incaran para penjelajah alam negeri ini. Selain tingkat tantangan pencarian yang harus menjejalahi tebing terjal, juga karena eksplorasi Mekongga yang masih minim khususnya goa alamnya.
Pencarian goa terbesar ini sebenarnya bukan hal baru. Bahkan telah dijajal oleh pendaki-pendaki dari pulau jawa. “Pernah tahun 2003 silam, kawan-kawan dari Mapala Universitas Atmajaya, melakukan ekspedisi pencarian goa vertical Mekongga, namun mereka tak berhasil menemukan,”kata Linto, panggilan akrab penggila ekpedisi gunung hutan ini. Di tahun yang sama Mapala dari Univesitas Jogyakarta juga mencoba menjajal ganasnya hutan Mekongga dengan mencari lembah terdalam itu. Lagi-lagi tim ekpedisi itu gagal mencapai target dan harus pulang dengan tangan hampa.
Penelitian ekpedisi ilmiah potensi alam goa Sulawesi Tenggara memang menantang para pencinta alam, salah satunya goa-goa di kawasan pegunungan Mekongga. Apalagi, selama ini belum ada penemuan spekltakuler terhadap goa di berbagai tempat di Sulawesi Tenggara. Berbagai informasi hasil ekplorasi dari para aktifis KPA (Kelompok Pencinta Alam) di Sultra, penemuan goa-goa di daerah kerap menjadi pembicaran para penggiat lingkungan, misalnya saja hasil ekplorasi goa di Desa Mangolo, Kabupaten Kolaka dikenal sebagai desa yang memiliki gua terbaik di daratan Sultra. Menjadi unik karena memiliki kawasan Karst yang cukup besar. Ada juga goa yang punya nilai sejarah seperti Gua Liakobori di Muna karena berkaitan dengan kehidupan masa prasejarah.
Atau goa Watuburi di Kabaena Barat, Kabupaten Bombana, yang mempunyai keunikan karena merupakan kombinasi goa vertical dan horizontal dengan panjang mencapai 200 meter. Demikian pula goa alam dengan spesifik vertical terdalam di berada di Pulau Wawonii dan Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe. Termasuk goa di Tanjung Peropa dengan kedalamaan kurang lebih 100 meter dengan kombinasi vertical horizontal. Bahkan di goa-goa ini terdapat curug atau air terjun (waterpall) yang indah.
Mapala Unsultra pun mencoba membangun kembali impian para pencinta alam itu dengan melakukan riset ke berbagai peta dan hasilnya mereka menemukan sebuah titik yang diyakini sebuah goa terbesar melalui riset situs goggle map. “Kami mencoba mengawinkan penemuan melalui riset internet dengan peta bumi, dan kami yakin goa inilah yang dimaksud,”cerita Linto. Dari riset kecil itulah, Linto bersama tim Mapala Unsultra menggodok persiapan ekpedisi.
Bagi penggiat alam, goa punya nilai tersendiri. Secara ilmiah goa memiliki ekosistem tersendiri dari eksositem di sekitarnya. Mempunyai nilai estetika yang berbeda dengan potensi alam lain di luar goa. Punya potensi sumber daya alam air yang abadi (acuifer). Karenanya secara biologi goa menarik untuk dipelajari. “Ada potensi hidrology berupa air abadi didalam goa yang tidak dipahami oleh banyak kalangan, inilah yang menarik minat para pencinta alam untuk mempelajari nilai ilmiah di goa melalui ilmu speleologi,”kata Iwan, salah satu aktifis pencinta goa di Kendari.
Speleologi sebagaimana ditulis Wikipedia, adalah ilmu yang mempelajari tentang goa termasuk proses pembuatannya (speleogenesis), struktur, fisik, sejarah dan aspek biologis. Asal kata speleologi berasal dari bahasa Yunani spelaion yang berarti goa dan logos yang berarti ilmu. Speleologi sering dikaitkan dengan aktivitas penjelajahan gua yang dikenal dengan istilah caving. (Tamat)
Blogger Comment
Facebook Comment