![]() |
Salah satu rumah penduduk di Kecaatan Moramo yang masih terendam banjir kini ditinggal pergi pemiliknya untuk mengungsi di tempat aman. foto: wiwin/ sultranews.com |
KONSEL-Warga korban banjir di Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, khususnya di Desa Lamokula memilih
bertahan di lokasi yang tinggi ketimbang di sekolah atau balai desa yang
disediakan pemerintah.
Salah satu lokasi yang menjadi sasaran pengungsian
adalah di perbukitan tidak jauh dari mereka mereka. Di sana warga mendirikan
tenda-tenda darurat sendiri dan menggelar tikar agar bisa merebahkan badan. Warga
juga mendirikan dapur umum agar bisa diakses pengungsi lainnya.
Keberadaan lokasi
pengungsian ini tersebar disejumlah lokasi dengan jumlah bervariasi antara sepuluh hingga dua puluh orang,
sebagaian besar adalah anak-anak dan ibu-ibu.
Warga nampak masih trauma dengan banjir
yang sewaktu-waktu kebali menerjang desa mereka. “Kami memilih bertahan di
bukit karena lebih aman,”kata seorang ibu
di lokasi pengungsian Desa Lamokula.
Desa Lamokula berpeduduk 217 KK lokasinya dikelilingi gunung, kerena itu desa ini menjadi desa terparah diterjang banjir bandang dengan ketinggian air mencapai 5 meter. untuk menjangkau desa juga agak sulit akibat ketinggian air, warga atau relawan musti memutar melewati lereng gunung di sisi timur desa. TIM
Blogger Comment
Facebook Comment