![]() |
Ilustrasi murid-murid menyumbangkan uang saku mereka untuk korban banjir bandang di Garut. Foto : Radar Mojokerto. |
SULTRANEWS- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Damsid, menegaskan bahwa tidak ada penahanan atas uang saku kepada siswa yang saat ini sedang belajar di Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO).
“Uang saku siswa itu tidak mungkin kami tahan, setelah APBD Perubahan 2016 sudah dibahas, maka pada akhir Oktober 2016 ini seluruh uang saku siswa SKO akan segera dibayar seluruhnya,” terangnya, Rabu (19/10/2016).
Dijelaskannya bahwa keterlambatan atas pembayaran uang saku tersebut disebabkan oleh nomenklatur sehingga administrasi dari pihak Dikbud Sultra tidak memungkinkan untuk melakukan pembayaran.
“Setelah dilakukan kajian lagi, tidak ada nomenklatur untuk memberikan uang saku, melainkan beasiswa, sehiingga kami terlambat melakukan pembayaran,” jelasnya.
Ia justru mengatakan bahwa pihaknya sudah lama ingin melakukan pembayaran uang saku, hanya masih tunggu APBD Perubahan dan persetujuan dari Depdagri. “Besarannya itu perbulan Rp. 300.000, sehingga jika ditotal dalam satu tahun Rp. 3.600.000, besarnya sama dengan beasiswa sahabat gubernur,” ujarnya.
Setiap SKPD, kata Damsid menginginkan agar seluruh anggaran yang diberikan kepada SKPD terkait agar diserap sebanyak-banyaknya sesuai nomenklatur, sehingga tidak ada pemotongan dari APBD.
“Jika semuanya tidak terserap maka anggaran yang melekat pada kami bisa saja dipotong pada tahun berikutnya karena kita dinilai tidak melakukan penyerapan,” tutupnya. (LINA)
Blogger Comment
Facebook Comment