Ilustrasi aktivitas pemilihan sampah di TPA. Foto : redianto/sumut pos |
KENDARI, SULTRANEWS -Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Puwatu merupakan salah satu lokasi titik penilaian adipura yang dipersiapkan Pemerintah Kota Kendari untuk meningkatkan nilai guna mendapatkan tropi adipura kencana, sebagaimana idaman Walikota Kendari.
Di Lokasi
ini pemerintah membuat berinovasi dengan
memanfaatkan gas metan yang terdapat di tumpukan sampah.
Walikota
kendari Asrun menjelaskan dari tahun 2013, mereka memulai membangun sebuah
kawasan yang bernama kampung mandiri energi.”kami menyediakan sekita 136 unit
rumah untuk para pemulung yang tinggal di sekitar TPA Puwatu, program ini juga
merupakan komitmen pemerintah kota menanggulangi kemiskinan.”tutur
Walikota usai mempersentasekan program stategisnya untuk tahun 2014-2016 di
hadapan anggota DPRD Kota Kendari beberapa waktu lalu.
Ide membuat
kampung mandiri energi berawal dari upaya dinas kebersihan yang sukses
memanfaatkan gas metan yang terdapat dalam tumpukan sampah di TPA Puwatu. Dari upaya
itu dinas kebersihan mencoba membagi hasil gas metan itu pada masyarakat, namun
sayang pemukiman warga sangat jauh dari TPA.
Ide itu
kemudian ditindak lanjuti pada kepemimpinan kepala dinas kebersihan Tin Farida,
bersama sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
diantaranya, dinas
sosial, tata kota dan perumahan dan dinas kebersihan pemerintah kota kendari
membangun kampung mandiri energi.
Kepala dinas
kebersihan, pertamanan dan pemakaman kota kendari Tin Farida menjelaskan
tahun 2013 ini secara bertahap mereka mendirikan rumah untuk para pemulung, “Di
rumah tersebut dilengkapi dengan sejumlah fasilitas yang didukung dengan
penggunaan gas metan, seperti kompor dan genset yang menggunakan gas metan”, ungkap
mantan kepala BLH kota kendari ini.
Dengan
penyaluran gas metan kerumah warga, mereka bisa menghemat biaya untuk bahan
bakar, selain itu listrik yang mereka gunakan juga berasal dari tenaga listrik
yang berbahan bakar gas metan, listrik ini juga digunakan warga untuk menyedot
air menggunakan mesin pompa.
Menurut Tin, dari 136
unit yang direncanakan baru sekitar setengahnya yang diupayakan rampung tahun
2013. Pembangunan kampung mandiri energi ini tercipta dari sebuah sinegri yang
dibuat oleh beberapa dinas, dimana setiap dinas mengambil peran masing-masing
seperti pemerintah yang menyediakan lahan untuk pembangunan rumah, dinas sosial
berperan dalam pembangunan rumah serta dinas kebersihan yang berperan dalam
pemberian energi kerumah warga.
Sementara
itu, wakil ketua
komis III DPRD Kota Kendari Rostina Tarimana mendukung
upaya yang dibuat pemerintah kota mendirikan kampung mandiri energi
karena program ini sangat membantu masyarakat pemulung yang tinggal
disekitar TPA.”program ini merupakan salah satu langkah pemerintah kota
menanggulangi kemiskinan dengan memanfaatkan sampah yang selama ini menjadi
masalah,”tutur politisi PKS ini.
Menurutnya
program ini sebaiknya dikembangkan wilayah lain agar lebih banyak lagi warga
yang bisa memanfaatkan fasilitas ini.
Kepala badan
lingkungan hidup kota kendari Rusnani menuturkan, selain bisa bersinergi, TPA puwatu
juga merupakan salah satu inovasi yang dibuat pemerintah untuk memanfaatkan
tumpukan sampah yang ada di lokasi itu, di tempat pembuangan sampah itu juga
badan lingkungan hidup bekerjasama dengan para pemulung membuat bank sampah. “Kami
bekerjasama dengan para pemulung memilah sampah yang masih bisa bermanfaat,
seperti sampah plastik yang bisa dibuat berbagai macam kerajinan tangan, sampah
organic yang dikumpulkan menjadi kompos dan sampah logam yang dijual
kepengepul.”kata Rusnani.
Dengan
program ini para pemulung yang sudah mendapatkan rumah diharapkan bisa
meningkatkan tarap hidupnya, karena dari sisi energi mereka bisa menghemat
karena menggunakan gas metan dan dari sisi ekonomi mereka bisa memperoleh
pendapatan dari bank sampah. (ALIN)
Blogger Comment
Facebook Comment