Foto : kawankumagz.com |
Namun di balik keindahannya, perairan kolono menyimpan misteri yang hingga kini masih dikeramatkan masyarakat setempat. Iwoi Lulua (Bahasa daerah Tolaki) yang berarti air mendidih merupakan salah satu lokasi yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Ngapawali dan masyarakat desa sekitarnya. Cerita masyarakat setempat, konon lokasi ini dihuni oleh sangia atau penguasa laut sejenis gurita berukuran raksasa. Ditambah banyaknya kejadian-kejadian aneh disekitar lokasi, seperti tiba-tiba air laut menjadi keruh, air laut menjadi merah atau air laut kelihatan dangkal.
Rega
(40 tahun) salah satu warga
Desa Ngapawali bercerita,
jika seseorang ribut saat memancing di Iwoi Lulua maka gelembung air
akan muncul dari bawah
laut, dan gelembungnya semakin membesar. “Itu menandakan penghuninya sedang marah. Kalo gelembung itu muncul maka sebaiknya Anda segera angkat kaki dari sana,”kata Rega.
Ketika tim teknis RARE yang diwakili Raymond bersama Abed dan Anung, keduanya penyelam
dari Lembaga Yayasan Bahari
(YARI) melakukan
pengambilan data tutupan terumbu karang hidup diperairan teluk
Kolono, tepatnya di Desa
Ngapawali dan perairan desa sekitarnya mereka menemukan keindahan
bawah laut yang tidak biasa.
“Pemandangan terumbu karangnya sangat indah dan jumlah ikan pun sangat banyak,”Abed mengisahkan temuannya. Yang menarik, lanjut Abed, di dasar laut
Ngapawali terdapat
banyak bebatuan berukuran besar dan beberapa buah goa bawah laut. Gelembung-gelembung air laut ini diduga
berasal dari
lubang-lubang kecil yang ada di pasir dan celah- celah batu
dasar laut,”kisah Abed.
Namun sebagian nelayan percaya jika
gelembung laut ini berasal dari napas seekor gurita raksasa yang hidup di dasar
laut kolono.
Saat tim melakukan penyelaman, warga nelayan
sempat diliputi kecemasan
mengingat lokasi Iwoi lulua (Air Mendidih) merupakan
salah satu lokasi yang dikeramatkan warga.
Tiga puluh menit melakukan penyelaman, tim akhirnya kembali
muncul dipermukaan. “Saat muncul warga
nelayan sangat lega,”cerita Adi.
Temuan tim ini dengan cepat merebak dan menjadi pembicaraan warga
desa. Amin salah
satu warga lokal yang menjadi motoris tim kemudian menceritakan aksi penyelaman
tim itu kepada Kepala Desa Ngapawali dan segera menyebar ke
warga lainnya. Warga menganggap tim cukup berani melakukan penyelaman,
mengingat selama bertahun-tahun tak pernah ada orang yang berani menyelam
diperairan Iwoi Lulua itu.
Tak hanya itu tim RARE juga melakukan
penyelaman di lokasi Iwoi Lulua
(Air Mendidih). “Tim penasaran dengan cerita masyarakat setempat
karena itu tim teknis
melakukan penyelaman,”kata Adi, salah satu tim RARE. “Sebelum menyelam semua doa-doa sempat dibaca
warga, tinggal koran saja yang belum dibaca,” kata Abed setengah becanda.
Nampaknya tim RARE dan YARI sadar betul
dampak dari temuan bawah laut itu, mencegah
agar cerita tidak menyebar ke desa tetangga, para aktifis
lingkungan berembuk.
Raymond penggiat RARE mengaku punya
pengalaman mirip di daerah
Berau tempat dirinya dulu bekerja. “Saat itu kami melakukan penyelaman dan menemukan banyak ikan. Cerita ini diketahui oleh banyak orang dan akhirnya
lokasi tersebut di bom oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan butuh waktu lama untuk kembali
seperti sediakala.
“Cerita laut Iwoi Lulua jangan sampai diketahui oleh desa tetangga, kami juga berusaha menceritakan kejadian-kejadian
menakutkan yang terjadi sewaktu menyelam dan akibat-akibat jika tempat ini di
bom.
Saat di
lokasi kami mengambil beberapa gambar batu yang berbentuk payung
dan goa yang disinyalir tempat bersembunyinya gurita raksasa.
Warga juga dsihimbau untuk tidak membom ikan karena akan membuat bebatuan besar di dasar laut dapat patahdan berdampak
terjadinya lubang besar dan berpotensi menimbulkan gempa atau tsunami,”urai
Adi.
Masyarakat yang mencari informasi mengenai Iwoi Lulua
perlahan mulai sadar dan semakin yakin jika laut kolono memang penuh misteri.
Banyak dari mereka yakin jika penghuni
laut kolono
sudah mulai marah. “Ini semua akibat keberadaan penghuni laut mulai diusik oleh orang lain itu,” kata Rega, warga setempat. (Yos Hasrul)
Blogger Comment
Facebook Comment