Ilustrasi daging ayam. Foto : Istimewa. |
“Jika benar terjadi, aktifitas perdagangan ayam bangkai ini sangat membahayakan kesehatan
masyarakat, mengingat kandungan bakteri yang dibawa oleh mati dapat menulari
tubuh manusia,”kata Razak, Ketua DPRD Kota Kendari.
Selain itu, perilaku kurang terpuji pedagang nakal
ini tentu bertentangan dengan norma agama dan norma sosial yang berlaku dimasyarakat. Karena itu
pemerintah diminta segera menggelar razia, jika
perlu menindak tegas para pelaku yang berbuat curang itu.
“Saran saya, sebaiknya pemerintah segera menggelar
infeksi mendadak (sidak) ke pasar dan kandang-kandang milik pedagang, karena
dari sanalah peredaran ayam bangkai di mulai,”kata Razak.
Selain menghimbau pemerintah , Razak juga
mengharapkan jaajaran Kepolisian Kendari untuk segera menegakkan hokum terkait dugaan
maraknya peredaran ayam bangkai ini. “Saya pikir ini sudah masuk ke ranah hokum
dan ini menjadi domain tugas rekan-rekan kepolisian untuk dapat membongkar
kasus yang merugikan konsumen ini,”katanya.
Seperti diketahui, hasil penelusuran ditemukan sejumlah praktik
curang perdagangan ayam bangkai. Ini didasari dari pengakuan sejumlah pelaku,
seperti pedagang, penjual hingga konsumen yang pernah ditawari ayam dengan
harga murah. Dalam operasinya para
pedagang nakal mengolah bangkai ayam menjadi barang makanan siap saji, tentu
saja diolah dengan menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, seperti pewarna
pakaian, borax dan zat kimia penghilang bau.
Ayam-ayam yang sudah menjadi bangkai itu, diambil
gratis dari kandang milik para peternak ayam potong atau juga ayam jumbo di sejumlah wilayah di Kota Kendari. Dalam
menjalankan aksinya, para pencari ayam mati atau istilahnya ayam mati kemaren
(tiren ) berpura-pura meminta bangkai ayam untuk kebutuhan pakan ikan lele.
Ayam-ayam itu kemudian dijual dengan
harga yang cukup murah ke pedagang makanan di pinggiran kota maupun dalam kota.
TIM
Blogger Comment
Facebook Comment