Presiden SBY ketika melantik Akil Mochtar sebagai Ketua MK beberapa waktu lalu. Foto : Antara. |
JAKARTA, SUlTRANEWS- Penangkapan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan tragedi politik dan mencoreng nama negara Indonesia.
Pendapat tersebut kembali disampaikan SBY melalui situs jejaring social Facebook. “Kita memiliki 2 institusi yang kuat yaitu MK dan KPK. Harapan rakyat amat tinggi. Sepatutnya kepercayaan rakyat tidak dicederai. Sesuai UUD 1945, putusan MK final. Berarti harus dijalankan oleh siapapun. Bayangkan kalau salah. Bayangkan kalau ada korupsinya,”tulis SBY dalam akun facebook Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut SBY, perkara yang ditangani MK sangat penting, tentang undang-undang, sengketa lembaga negara dan sengketa pemilu, dan pembubaran parpol.
SBY mengambil inisiatif mengundang pimpinan lembaga negara untuk membahas krisis kepercayaan terhadap MK hari ini. “Saya mengundang Ketua MPR, DPR, DPD, MA, KY dan BPK untuk membahas situasi ini,”kata SBY, semalam (4/10).
Pertemuan tersebut juga akan membahas persyaratan dan mekanisme pemilihan Hakim Konstitusi. “Kalau perlu kita atur dalam Undang-undang. Kita ingin MK menjadi benteng konstitusi dan meluruskan kehidupan bernegara yang dinilai menyimpang. Tanggung jawabnya sangat besar,”tandasnya. (Marwan Azis).
Blogger Comment
Facebook Comment