![]() |
Tarian Buton yang ditampilkan secara kolosal di acara Sail Komodo agustus lalu. Salah satu tarian ini akan ditarikan dipembukaan pertamuan APEC Oktober mendatang. Foto: skyscrapercity.com. |
BALI, SULTRANEWS- Tari Kambero diringi nyanyian lagu daerah Buton akan ditampilkan dalam pembukaan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2013 pada 1-8 Oktober 2013APEC di Bali, mendatang.
Saat ini para penari dan tim manajemen dari Pemerintah Kabupaten Buton yang berjumlah kuramng lebih 140 orang itu,sudah berada di Bali untuk melakukan gladi persiapan penampilan mereka.
Tari Kambero sendiri merupakan tarian asli dari tanah Buton yang dilakonkan saat penerimaan tamu agung di kesultanan Buton pada masa lampau.
Sebenarnya tidak mudah untuk tampil diacara berkelas internasional seperti kegiatan APEC ini karena melibatkan para kepala Negara di seluruh dunia. Proses seleksi biasanya membuat banyak pihak termasuk penari yang akan tampil diseleksi dengan ketat tentunya dengan berlapis persyaratan.
Dalam KTT APEC di Bali ini diperkirakan ada lebih dari 7.000 orang berkumpul, termasuk perwakilan dari 21 negara di kawasan Asia Pasifik serta undangan sebanyak 5.000 orang, media massa sebanyak 2.000-an orang, dan pemimpin usaha sebanyak 400 orang. APEC didirikan pada tahun 1989. APEC bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas negara-negara di Asia Pasifik.
Nah, berkat kepiawaian pemerintah buton melakukan diplomasi budaya, pihak panitia memberikan apresiasi pada budaya buton. Perhatian pemerintah buton yang dipimpin Bupati Uar Samiun sendiri pada masalah budaya sudah kerap diperlihatkan di kancah internasional, salah satunya bagaaimana memperkenalkan khazanah budaya Buton saat pelaksanaan kegiatan sail komodo yang berlangsung di Pasarwajo, Agustus lalu.
Dimana pada kegiatan itu, ditampilkan lebih dari 12 ribu penari Takawa Buton. Hasilnya pemerintah Buton meraih tujuh rekor dari Museum Rekor Indonesia (Muri).
Tarian yangditampilkan masing-masingPotimbe, Ponare, Lawati dan Kambero. Untuk tarian Potimbe dan Ponare diperagakan murid SD sedangkan Lawati dan Kambero Mainawa ditarikan siswa SMP dan SMA yang dilengkapi aksesoris kipas dan piring.
Tari Potimbe dalam komposisi tarian ditampilkan menempati barisan depan, disusul Ponare, Lawati dan Kambero Mainawa. Mereka berkaloborasi dalam satu tarian kolosal yang dipadu dengan lantunan gendang dan lagu daerah Wandiu-diu.
“Apa yang kita tampilkan hari ini di kegiatan Sail adalah demi melestarikan budaya Buton. Sebuah budaya yang telah diwariskan nenek moyang kita (orang Buton, Red),”kata Umar Samiun, Bupati Buton.
Tanah Buton yang merupakan Negeri kesultanan ini memiliki kekayaan budaya dan adat istiadat yang hingga kini masih melekat dikehidupan rakyat Buton. (YOS).
Blogger Comment
Facebook Comment