Ini Dia Jejak Keluarga Farhat Abbas di Tanah Mekongga


 
Farhat Abbas SH. foto: Sultranews.com
KOLAKA, SULTRANEWS-Banyak yang bertanya-tanya siapakah Farhat Abbas? Selebriti sekaligus pengacara yang selama ini menetap di Jakarta dan kerap wara wiri membuat kontroversi televisi tiba-tiba bertarung di Pemilukada Kolaka. Bahkan orang Kolaka sendiri banyak yang belum meengenal sosok satu ini sehingga kerap mencibir melihat keseriusan Farhat Abbas untuk menjadi bupati Kolaka.

Jejak sejarah pria kelahiran Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, Indonesia, 22 Juni 1976 ini memang tak lepas dari daerah penghasil nikel di Sulawesi Tenggara. Ia bahkan punya kaitan darah yang kuat dengan tanah air Kolaka. Daerah tanah kelahiran orang tuanya. DR. H. Abbas Said, S.H., M.H yang kini menjadi  Hakim Agung.

DR H. Abbas Said, S.H., M.H yang lahir di Kolaka pada tanggal 3 Maret 1944 memulai  Karier hakim di Kolaka. Ayah tujuh anak ini mengabdi di berbagai daerah sejak tahun 1966 hingga menjadi hakim agung tahun 2004. Jabatan sebagai hakim agung diembannya hingga menduduki jabatan sebagai Anggota Komisi Yudisial periode 2010-2015. 

Farhat Abbas sendiri  bangga dengan ayah kandungnya, Abbas Said yang menjadi Hakim Agung.  Kendati demikian, Farhat yang berprofesi sebagai pengacara, berjanji tidak akan memanfaatkan posisi sang ayah. "Jadi saya pikir sangat memalukan sekali melobi hakim, nggak mungkinlah," ucap Farhat. Menurut Farhat, dia akan berusaha memisahkan profesi dengan hubungan pribadi karena sangat menghormati sang ayah. 

Ayah Farhat Abbas yang lahir dan besar di Kolaka jelas memiliki kerabat yang besar di di bumi Mekongga itu. Bahkan hingga ke pelosok Kolaka Utara.

Farhat Abbas sendiri dikenal sebagai pengacara yang kerap menangani kasus yang dialami selebritis. Dia sendiri akhirnya menjadi terkenal layaknya selebritis juga. Pernikahannya dengan penyanyi Nia Daniaty, juga menjadikan warna tersendiri bagi kehidupannya Selain pria yang pernah menjadi calon legislatif lewat Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) itu, terkenal dengan sikap kontroversialnya yang kerap menghadapi masalah dengan sejumlah perempuan.

 Farhat pernah diisukan telah menikahi perempuan bernama Ani Muryadi, yang berstatus sebagai seorang janda.[1] Bahkan rumor menyebutkan Farhat telah menikahi perempuan itu pada 19 Mei 2005. Dari kasus asmara itu keduanya beralih pada persoalan tuntutan utang-piutang.

Pada 9 Januari 2013, Farhat Abbas membuat kontroversi dengan komentarnya pada media sosial Twitter mengenai kasus plat mobil Wakil Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Sejumlah pihak menyatakan komentar Farhat sebagai komentar rasialis. Akibat hal ini, Farhat dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia, Anton Medan dan pimpinan Komunitas Intelektual Muda Betawi, Ramdan Alamsyah. Sementara, Farhat Abbas menyatakan komentarnya tersebut bukanlah komentar rasialis.

Akhir-akhir ini Farhat Abbas mulai mengkampanyekan dirinya menjadi calon presiden. Kendati belum ada satu partaipun yang meminangnya sehingga banyak pihak yang meragukan kelanjutan karier Farhat untuk meramaikan bursa capres Pemilu 2014.

Advokat Farhat Abbas dinilai sejumlah pihak belum layak, jadi calon presiden 2014. Sebab secara kualitas personal, publik masih meragukan kemampuan yang dimilikinya.

Bahkan, terdapat beberapa komentar yang justru menganggap Farhat tidak serius, saat mengatakan dirinya pantas jadi capres. Salah satunya muncul dari anggota Komisi Yudisial (KY) Abbas Said, yang tak lain adalah ayah Farhat.

"Tidak serius itu. Cuma mau ngeramaikan saja," ujar Abbas saat berbincang dengan wartawan di Jakarta.

Abbas mengatakan, secara kematangan dari faktor usia, Farhat belum dapat memenuhi persyaratan menjadi capres.

"Dia itu masih jauh, belum waktunya," kata dia.

Lebih lanjut Abbas menambahkan, anaknya terlalu berani membuat pernyataan dengan tidak menyadari sejauh mana kemampuan yang dia miliki.


"Terlalu percaya diri (PD) lah," pungkas dia. TIM
Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment