
Rekaman pidato SBY dalam rapat Partai Demokrat 1 April 2012 lalu, yang dikabarkan bocor sepanjang 29 menit.
Dalam rekaman tersebut, SBY bercerita mengenai dinamika politik nasional terkait rencana pemerintah menaikan BBM, termasuk situasi Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (30/3) lalu yang mengesahkan APBN Perubahan tahun 2012, terkait dengan subsidi energi dan rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.
”Semuanya seolah-olah kompak, bersatu, sama posisi. Meskipun saya juga sudah punya pengalaman yang panjang,” kata SBY, disambut tawa para hadirin, seperti yang ada dalam rekaman pidato.
SBY mengaku sudah memperkirakan, sejak awal itu sudah mulai terbukti hanya beberapa hari setelah pertemuan. Sikap sejumlah partai mulai berubah-ubah lagi terkait dengan rencana kenaikan harga BBM. ”Kemudian, saya telepon lagi beberapa di antaranya, oke lagi, tapi setelah tiga hari, berubah lagi,” ucap SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY tak bisa memendam rasa kecewa kepada partai koalisi pendukung pemerintah terutama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Golkar dalam merespon rencana pemerintah terkait subsidi energi dan kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Padahal kedua partai itu merupakan anggota koalisi pendukung pemerintahan.
Kedua anggota partai koalisi pemerintah itu melakukan manuver dalam rapat paripurna pada 30 Maret 2012 itu. Akibat manuver tersebut menyebabkan masuknya pasal yang memberi ruang pemerintah menyesuaikan harga baham bakar minyak tidak berjalan mulus. Namun SBY mengaku paham atas sikap PKS yang memang sering berseberangan dengan koalisi.
Dalam pidato itu tersebut, SBY juga menyindir pimpinan partai politik. Menurut SBY, ketika "si ketua umum" itu menjabat sebagai kepala pemerintahan, ia juga menaikkan harga BBM bersubsidi. Tapi tidak tahu skema kenaikan BBM.
Kini rekaman bocornya pidato SBY yang terkesan seperti "curhat SBY" yang disampaikan diinternal rapat Partai Demokrta terkait rencana kenaikan BBM sudah tersebar luas di dunia internet dan bisa diakses di Youtube. (Marwan Azis).
Blogger Comment
Facebook Comment