Sejarah Sultra dalam Penamaan Jazirah Tenggara Sulawesi


Kendari tempo dulu. asal foto: Kendari Over 1928 (Drs.M.Farid Thayeb)


SULTRANEWS-Sejarah Sulawesi Tenggara cukup periode yang cukup panjang. Melewati berbagai fase kesejarahan negeri ini. 

La Ode Nsaha, tokoh masyarakat Sultra, yang juga tim penulisbuku Aneka Budaya Sulawesi Tenggara menjelaskan, sejak abad 19 Kolonialisme Belanda telah menggunakan istilah jazirah tenggara Sulawesi (Zuid oostelijke sch reiland van Celebes) sebagai istilah geografis.
Kendari tempo dulu. asal foto: Kendari Over 1928 (Drs.M.Farid Thayeb)

Pada awal abad 20 Sarasin bersaudara (Frits dan Paul Sarasin), menggunakan istilah Sulawesi Tenggara (Zii Ost Celebes) juga sebagai istilah geografis. Yang dimaksud di sini adalah betul-betul jazirah Sulawesi Tenggara (daratan) tidak termasuk daerah kepulauan yaitu Buton, Muna, Kabaena dan Pulau-pulau tukang besi (wakatobi). 
Kendari tempo dulu. asal foto: Kendari Over 1928 (Drs.M.Farid Thayeb)

Selama pemerintahan belanda (1906-1942) dan Jepang 1942-1945 malah sampai pada pengakuan kedaulatan (1949)nama Sulawesi tenggara tidak pernah dipakai sebagai istilah  pemerintahan (politik). 

Pada 1950 Afdeling Buton en Laiwui menjadi daerah (kabupaten) Sulawesi Tenggara dengan ibu negerinya Baubau , sejak itu Sulawesi Tenggara menjadi istilah pemerintahan yang wilayahnya meliputi jazirah tenggara Sulawesi dan semua pulau-pulau disekitarnya. 

Dalam perkembangannya pada tahun 1964 daerah Sulawesi Tenggara  menjadi provinsi Sultra yang didahului dengan pemekaran kabupaten Sulawesi Tenggara menjadi 4 Kabupaten (1959) yaitu, Kendari, Buton, Muna dan Kolaka.

Share on Google Plus

About yoshasrul

    Blogger Comment
    Facebook Comment