![]() |
Kantor Bupati Kolaka Sulawesi Tenggara. Foto : Istimewa. |
Hal tersebut dilakukan kepolisian untuk mengantisipasi kerawanan dan keributan yang terjadi. Pada hari H, polisi siagakan 900 personil guna mengamankan jalannya pemungutan suara.
Kapolres Kabupaten Kolaka, AKBP Hartoyo, mengatakan, jelang pemungutan suara mendatang, pihaknya akan memperketat pengamanan, utamanya di TPS yang dinilai rawan. "Untuk pengamanan kami tempatkan setiap TPS satu personil, hanya saja untuk TPS yang kami nilai rawan, maka kami akan tempatkan dua orang personil untuk melakukan pengamanan," katanya.
Di Kolaka sendiri ada beberapa desa khususnya di kecamatan kolaka yang dinilai rawan karena tidak terjangkau oleh signal, sehingga dibutuhkan pengamanan yang lebih ketat dibandingkan dengan TPS yang lain.
"Sesuai dengan standar prosedur sudah seperti itu, jika rawan maka personil yang akan kami turunkan untuk satu TPS ada dua anggota, karena daerah tersebut tidak terjangkau signal, sehingga tingkat kerawanannya jauh lebih besar," ujarnya.
Nantinya jumlah personil yang akan diturunkan yakni sebanyak 900 personil terdiri dari bantuan Polda, TNI dan beberapa polres terdekat. Jumlah personil terdiri personol polisi Kolaka sebanyak 500 personil, dan sisanya BKO dari Polda, TNI, Polres Kolaka Utara, Bombana dan Konawe.
Jumlah personil yang diturunkan tidak sama, tergantung kebutuhan dan prediksi tingkat kerawanan yang akan terjadi. " Untuk keseluruhan tahapan memang berbeda dari tahapan awal hingga perhitungan suara, namun dapat kami pastikan, jumlah personil terbanyak yang kami turunkan pada saat pemungutan suara,"urainya.
"Seluruh personil sudah kami kerahkan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing, sehingga pelaksanaan pilkada mendatang bisa berjalan lancar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," harapnya. (TIM).
Blogger Comment
Facebook Comment