Suasana kegiatan orientasi siswa yang pernah dilakukan di Kendari. foto milik sman1kendari.blogspot.com |
SULTRANEWS-Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari menyayangkan masih adanya tindakan perpoloncoan di lingkungan sekolah dan berjanji menindak lanjuti tindakan
yang melanggar aturan tersebut.
Temuan
tindakan perpoloncoan tersebut, yakni adanya pemberian tugas pada siswa membawa sapu di sekolah dan melibatkan banyak panitia osis selama dalam masa orientasi pengenalan lingkungan sekolah (PLS).
“Secara
umum pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah di kendari berjalan sesuai
aturan, meski masih ada beberapa sekolah tingkat SMA dan SMP yang menerapkan
pola sistem di luar ketentuan,”kata Makmur, Kadis Dikbud Kota Kendari, usai melakukan evaluasi sistem pengenalan lingkungan sekolah.
Di
beberapa sekolah di Kendari sudah menerapkan sistem PLS sesuai ketentuan dengan banyak
memberikan pengenalan lingkungan sekolah,
pola kebersihan dan program pendidian sekolah ke depan. “Kami memberikan
pengenalan lingkungan pada siswa saat
PLS,” kata Andy Nurdin, Kepala SMA Negeri 3 Kendari.
Sistem
pengenalan lingkungan sekolah atap PLS yang di terapkan dalam pembinaan
pendidikan siswa baru mendapat apresiasi banyak pihak.Salah satunya datang dari
kalangan akademisi. Jamirudin, Akademisi Unibersitas Haluoleo Kendari menyatakan,
pola didik siswa baru dengan sistem PLS akan lebih meningkatkan kepercayaan diri siswa
dalam memasuki lingkungan pendidilkan baru, disamping mengutamakan pembinaan
mental dengan solidaritas tinggi.
“
Pola pengenalan lingkungan sekolah ini / tentu berbeda dengan sistem
perpeloncoan yang banyak menimbulkan masalah akibat praktek tindak kekerasan
senior kepada yuniornya,”kata Jamiruddin. Pola perpeloncoan itu pula yang
dinilai menjadi cikal bakal munculnya anarkis dan aksi tawuran di kalangan
siswa. YJ
Blogger Comment
Facebook Comment