![]() |
Ilustrasi kekeringan. Foto : Ist. |
Berdasarkan pantauan
, kekeringan terjadi di sebagian
Kecamatan Palangga dan Kecamatan Palangga selatan. Di sini, tanaman pertanian
warga tampak menguning akibat tidak ada pasokan air.
Sebanyak tiga desa di
Konawe Selatan (Konsel), yakni Kecamatan Palangga yang meliputi desa
Watumerembe, Eewa, dan Onembute kesulitan mendapatkan air bersih.
"Sudah lama pak,
kami kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan memasak, mandi dan
lain-lain," ujar salah Usman, warga Onembute (18/9).
Dijelaskan, untuk
memenuhi kebutuhan air bersih terkadang warga desa menampung air hujan dan
mengambil air di sungai yang jaraknya sangat jauh.
"Kalau musim
hujan, kami bersyukur karena bisa menampung air tapi kalau saat ini musim
kemarau terpaksa kami harus mengangkut air dari sungai Asole yang jaraknya
sekitar 6 kilometer dari perkampungan," katanya.
Ditambahkan, warga
desa sudah seringkali membuat sumur di beberapa titik namun tidak pernah
menemukan sumber mata air. "Mungkin karena lokasi desa kami berada pada
dataran tinggi sehingga sulit menemukan mata air padahal sudah beberapa kali
kami mengali sumur tetap saja nihil," tambahnya.
Warga desa berharap
Pemerintah Kabupaten Konsel bisa menganggarkan pengadaan air bersih di tiga
desa tersebut.
"Sebenarnya kali
Asole itu bisa di jadikan sumber air bagi kami, namun jaraknya jauh, kita
berharap Pemkab Konsel dapat menganggarkan pengadaan air bersih dengan
memanfaatkan sungai tersebut,"ujar Usman.
“Di sini rata-rata
petani memanfaatkan air hujan untuk mengairi sawah. Namun beberapa bulan
belakangan, curah hujan sangat rendah sehingga lahan menjadi kering,” katanya..
Menurutnya, untung
saja, di sini warga tidak terlalu banyak yang melakukan cocok tanam sehingga
terhindar dari ancaman kemarau ini. Namun sebagian kecil warga yang melakukan
tanam padi terpaksa menerima dampak buruk dari kemarau. Misalnya tanaman mati
dan meranggas.
Kekeringan lahan juga
tampak terjadi di Kecamatan Laeya dan Lainea. Menurut Burhanudian, tokoh
masyarakat setempat, penyebab kekeringan lahan di kawasannya itu karena belum
berfungsinya irigasi dengan baik.
Kawasan lain yang
juga mengalami kekeringan Andoolo, Landono dan Moramo. Di tiga kecamatan
tersebut, kekeringan lahan tidak hanya mengakibatkan terganggunya usaha
pertanian akan tetapi juga mengakibatkan keringnya sumur warga.
Di kawasan Andoolo,
sejumlah sumur warga terpantau telah kering semenjak tiga minggu terakhir.
Warga yang sumurnya mengalami kekeringan terpaksa menumpang di sumur tetangga
lainnya yang masih ada air.
Di Landono, warga
yang sumurnya kering kembali memanfaatkan air sungai untuk berbagai keperluan
rumah tangga, meskipun air sungai sudah menyusut dari biasanya. Untuk
mensiasati agar air sungai tidak terlalu kumuh, warga turun ke sungai setalah
subuh atau malam hari.
Terkait kekeringan
lahan di Landono, dinas terkait belum dapaat memberikan keterangan.TIM
Blogger Comment
Facebook Comment