KONAWE SELATAN-Tanaman Nilam kini
tengah menjadi primadona bagi petani di Sulawesi Tenggara. Betapa tidak,
tanaman bernilai ekonomi tinggi ini telah menggeser dominasi tanaman kakao
yang selama ini menjadi tanaman unggulan petani. Para petani disejumlah kabupaten di Sultra kini
berlomba-lomba membudidayakan tanaman nilam
Petani di Kabupaten
Konawe Selatan misalnya, membudidayakan secara besar-besaran tanaman nilam,
selayaknya tanaman kakao. Selain bibit yang mudah diperoleh, tanaman nilam juga
tergolong tanaman yang mudah tumbuh. Selain itu, tana,man nilam dapat tumbuh
sebagai tanaman sela, dengan memanfaatkan lahan kosong diantara tanaman
produktif lainnya.
Bentuk tanaman nilam
sendiri menyerupai tanaman bunga yang menebarkan aroma wangi dan dikenal sebagai bahan dasar pembuatan parfum. Minyak nilam memberikan sumbangan cukup besar
dalam penghasil devisa Negara di antara minyak atsiri lainnya kini
Hasanuddin, salah
satu petani yang mengembangkan tanaman nilam mengungkapkan jika tanaman nilam tersebut saat
ini merupakan tanaman alternatif yang menopang ekonomi petani dengan hasil
produksi yang cukup baik, setelah menurunnya produktifitas kakao. “Harga jual
nilam di pasaran lumayan baik, jadi tanaman ini cukup prospek untuk
dikembangkan,”katanya. Dipasaran saat ini, daun kering atau minyak nilam kini seharga Rp 450 ribu perkilogram.
Menurut Hasanuddin, perkembangan
dan pertumbuhan tanaman nilam sangatlah baik karena masa panen yang relative terjangkau.
Untuk panen pertama, membutuhkan waktu enam bulan. Setelah itu, nilam yang
sudah dipanen akan kembali bertunas. Biasanya tunas baru akan kembali subur hanya dalam waktu tiga
bulan dan petani dapat kembali memanen. “Pada periode panen kedua ini hasil panen
jauh lebih banyak,”katanya.
Jika di bandingkan
dengan tanaman budidaya lainnya, tanaman nilam ini cukup mudah proses
budidayanya. Bibitnya di ambil dari pucuk tanaman yang telah berumur dua bulan
ke atas, dan perawatannya pun tidak memakan biaya yang banyak.
Budidaya nilam
khususnya di desa sangatlah membantu perekonomian warganya, Budidaya nilam
inipun dapat di lakukan secara tumpang sari maupun di tanami terpisah dengan
tanaman yang lainnya
Sayang, pemerintah daerah
konawe selatan belum banyak memberikan apresiasi bagi para petani, terutama dalam
memberikan bantuan bibit nilam dan bantuan pabrik penyulingan nilam. Hal ini
berbeda dengan apresiasi dari pemerintah kabupaten kolaka utara yang telah
memberikan bantuan pabrik pada para petani. Selain bantuan dari pemerintah daerah
juga telah banyak pabrik penyulingan yang di adakan sendiri oleh petani maupun
pengusaha yang jumlah keseluruhannya telah mencapai angka di atas 15 unit.
Di Kolaka Utara tanaman nilam tersebar hamper diseluruh kecamatan.
Namun sentra terbesar tanaman nilam berada di Kecamatan Katoi, Kodeoha, Ngapa
dan Tiwu. Sedangkan di Kecamatan lain baru dalam tahap pengembangan budidaya.
Blogger Comment
Facebook Comment