Penduduk asli Mangkolo di wilayah Kolaka, Sulawesi Tenggara pada masa sebekum kemerdekaan RI 1930. DOK FOTO milik ANRI. |
Kerajaan Luwu berpusat disekitar danau Matana, Kerajaan Cina di
Bone/Wajo, sedangkan satu kerajaan lain yang terletak di Tompo Tikka belum dapat diidentifikasi lokasinya secara
pasti. Tompo Tikka bukanlah nama kerajaan tetapi menunjukkan arah letak dari
kerajaan yang dimaksud. Tompo Tikka dari bahasa bugis yang berarti Tomporeng Esso
yaitu tempat matahari terbit jadi berada di sebelah timur.
Sulawesi Tenggara dikenal oleh
orang bugis dengan nama Tana Lau yaitu tanah atau negeri di Timur. Dengan
demikian, maka yang dimaksud dengan Tompo Tikka adalah Tanah Lau yaitu Sulawesi
Tenggara sekarang ini. Namun demikian, belum dapat ditelusuri melalui
tradisi-tradisi setempat tentang kerajaan yang dimaksud dengan kerajaan Tompo
Tikka.
Tradisi Sawerigading memang tersebar ceritanya di Sulawesi Tenggara baik
pada suku Tolaki, Muna maupun Buton. Lantosure Galigo mengungkapkan bahwa ibu Sawerigading
berasal dari Tompo Tikka (Sulawesi Tenggara) juga diberitakan tentang
perjalanan Sawerigading di Tompo Tikka dan menjumpai sepupu sekalinya (anak
raja Tompo Tikka) yang bernama Pallawagau) yang ingin kawin dengan adik
kandungnya sendiri yang bernama We Tenrirawe.
Kerajaan lain di Sulawesi
Tenggara yang juga disebut dalam Lontara yaitu Butung yang dirajai oleh saudara
perempuan bataraguru (kakak sawerigading) yang bernama Sangiang Godang
(Mangkaneri Butung). Negara kertagama (1364) memberitakan wilayah-wilayah
majapahit di Sulawesi yaitu Bantayan, Selayar, Luwu, Mangkasar, Butun dan
Banggawi.
Berita Lontarasure Galigo dan Negara Kertagama kurang dapat ditunjang
oleh tradisi-tradisi setempat untuk menentukan awal mula kerajaan-kerajaan di
Sulawesi Tenggara. (SK/Tulisan Bersumber dari Buku Aneka Budaya Sulawesi Tenggara)
Blogger Comment
Facebook Comment