![]() |
Ilustrasi |
KENDARI, SULTRANEWS.COM- Praktik Politik Uang membayangi perhelatan Pemilu Caleg 2014 di Sultra. Kondisi inis etelah melihat dari animo masyarakat pemilih menjelang pemilu belakangan. banyak dari warga berharap diberi imbalan uang dari para caleg.
“Kami tidak meminta tapi kalau ada yang memberi lebih maka caleg itu yang bakal kami pilih,”kata Nani, seorang ibu di Kelurahan Kadia, Kota Kendari. Pernyataan ibu muda itu diamini sekitar lima rekannya sesama ibu-ibu, mereka seolah kompak menyatakan sangat mendambakan uang men jelang pemilihan tanggal 9 April nanti.
Mereka juga membeberkan jika sebagain tim sukses dan calon legislatif sudah mendatangi mereka dan berjanji akan memberikan uang ‘serangan fajar’. “Ya mereka sudah datang dan mengabarkan pada kami akan memberikan serangan fajar menjelang hari pemilihan,”katanya polos.
Tak hanya di Kota Kendari, Kabupaten Konawe Utara bahkan tersiar kabar jika praktik politik uang sangat dinantikan warga. Bahkan, sebagain warga telah mematok harga suara antara 1 juta- 1,5 juta rupiah.
“Yang jelas sudah ketahuan nilainya, satu suara mencapai jutaan rupiah,”kata sumber di sana. Kabupaten Konawe Utara merupakan daerah yang memiliki daftar pemilih paling sedikit, ini tentu berpengaruh pada angka perolehan kursi setiap daerah pemilihan. Karena itu pula jumlah uang politik yang dipakai lumayan tinggi.
Di Konawe Selatan lain lagi, caleg mendatangi dengan menjanjikan nilai suara mencapai 100 ribu sampai 200 ribu rupiah. Nah jika seperti itu, maka harapan publik akan mendapatkan pemilu yang berkualitas, nampaknya jauh panggang dari api. Terlebih lagi melihat kinerja panitia pengawas pemilu di Sultra yang sangat lemah. Maka, tak pelak hasil pemilu akan amburadul dan dapat ditebak parlemen nantinya akan dipenuhi wajah caleg yang tidak berkualitas. YOS
Blogger Comment
Facebook Comment