Anggota DPR RI Umar Arsal saat bersilaturahmi dengan warga Wawonii. foto: rumahaspirasiua.blogspot.com |
KONAWE, SULTRANEWS-Konawe Kepulauan telah mekar dari daerah induknya Kabupaten Konawe. Sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Konawe Kepulauan tentu saja diperhadapkan dengan banyak masalah infrastruktur yang belum memadai. Misalnya sebagian besar warga daerah penghasil kelapa itu sama sekali belum menikmati aliran listrik, terutama di daerah pelosok. Tak hanya soal kelistrikan sarana air besih, sarana pendidikan dan kesehatan juga menjadi problem yang harus segera diatasi.
Imanuddin, tokoh pemuda Konawe Kepulauan mengungkapkan keprihatinannya dengan menghimbau pemerintah provinsi dan pusat untuk dapat memberi perhatian, demi masa depan pemerintahan konawe kepulauan. "Saya sangat berharap agar percepatan pembangunan infrastruktur segera dilakukan,"harapnya.

Menurut dia, fasilitas lain di daerah otonomi baru tersebut akan mudah terbangun kalau empat hal utama itu terpenuhi terlebih dahulu.
"Khusus fasilitas kesehatan yang menjadi target minimal adalah pembangunan Puskesmas Plus di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Konawe Kepulauan," katanya.
Yang harus menjadi titik perhatian pemerintah setempat katanya, agar seluruh daerah harus bisa dijangkau penerangan listrik, setelah itu diupayakan agar warga mudah mengakses air bersih begitu pula fasilitas pendidikan harus tersedia hingga ke pelosok.
Kabupaten Konawe Kepulauan yang terdiri tujuh Kecamatan yakni kecamatan Wawonii Barat, Tengah, Selatan, Tenggara, Timur, Timur Laut dan Wawonii Utara merupakan pemekaran dari Kabupaten Konawe yang resmi mekar pada April tahun ini.
Meskipun sudah resmi mekar dari Konawe, namun hingga saat ini belum ada penetapan dari pemerintah mengenai pejabat pelaksana Bupati, sehingga administrasi masih atas nama Kabupaten Konawe. TIM
Blogger Comment
Facebook Comment