Adelana
merasa tersanjung dapat mewakili daerah Sulawesi Tenggara di Paskibraka untuk
17 Agustus 2013. Ia tak menyangka bisa terpilih saat itu.“Dalam diri sendiri pun sangat bangga, bisa
terpilih sebagai pembawa baki. Tentu ini semua tidak akan terjAdi tanpa dukungan
darin teman-teman Paskibraka 2013, dari Tuhan, orangtua dan teman-teman,” tutur
Adelana seperti dilansir JPNN, Minggu malam, (18/8).
Gadis ini tidak lepas memberikan senyum
manisnya, meski kondisi kesehatannya sempat melemah usai menghadiri kegiatan
bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kemayoran, Jakarta Pusat,
Minggu.
Siswa SMA Negeri 4 Kendari, Sulawesi Tenggara
(Sultra) itu menyatakan 40 hari menjalani karantina, banyak pengalaman yang ia
peroleh. Termasuk tantangan menahan rindu pada keluarganya.
Belum lagi latihan rutin. Untungnya, latihan
keras tersebut membawakan hasil dan mendapat pujian dari publik, termasuk
Presiden SBY. Lalu, apa cita-cita Adelana setelah menunjukkan prestasinya?
“Saya bercita-cita ingin masuk Akpol, semoga bisa
tercapai,” kata perempuan yang berpostur tinggi semampai itu.
Adelana juga membenarkan bahwa rombongan anggota Paskibraka pada akhir Agustus
ini akan diberangkatkan oleh pemerintah ke Republik Rakyat Tionghoa (RRT). “Kami akan ke sana, untuk perkenalkan
Indonesia,” tukasnya.
Di lingkungan sekolahnya SMA Negeri 4 Kendari,
ia dikenal pendiam. Menurut gurunya, Andi Yuliana Rahmadani, Dea juga pemalu.
“Tidak seperti cewek-cewek lainnya. Dia (Dea) itu pemalu dan tak banyak bicara.
Anaknya juga sopan,” katanya.
Andi menambahkan Dea memang aktif di Penggerak
Bendera (Paskibra) di sekolahnya. Di bawah naungan OSIS, Dea mendapat bimbingan
dari purna Paskibra SMA 4 Kendari. Sebelum terpilih jadi anggota Paskibraka,
Dea mengikut seleksi yang ketat. Dari internal sekolah, kabupaten hingga lolos
di tingkat provinsi. “Tubuh dan mukanya memang proporsional,” kata Andi.
Di kalangan Paskibra, Dea memang menjadi
spesialisasi pembawa baki. Makanya, di salah satu blog temannya,
http://ceritaseorangzaitunnakhira.blogspot.com, Dea dijuluki pembawa
baki.
“Baki nah (minta baki). Dea di pangil gitu
karena waktu Paskibra dia jadi pembawa baki. Dia itu cewek paling tinggi di
kelas dan dia di kirim untuk mengibar di Istana negara untuk Agustusan tahun
2013 ini,” kata Zaitun, si pemilik blog. (flo/jpnn)
Blogger Comment
Facebook Comment