![]() |
Lokasi banjir dimanfaatkan sebagian warga untuk melakukan pungutan liar pada pengguna jalan dengan modus menjual jasa namun menarik tarif setinggi-tingginya. foto: dok sultranews.com |
KONAWE,SULTRANEWS-Banyaknya warga yang memanfaatkan memungut bayaran di lokasi banjir membuat banyak pihak mempertanyakan kinerja kepolisian. Pasalnya, pungli yang bertopeng jual jasa itu benar-benar memberatkan pengguna jalan sehingga tidak lagi dapat ditolerir .
Polisi sudah seharusnya bertindak tegas jika perlu menjerat para pelaku pungli dengan hukuman setimpal. Namun, sayang sudah dua pekan banjir melanda
"Melihat kondisi ini kita lantas bertanya-tanya kemana fungsi negara, dalam hal ini kepolisian kita di sini,"kata Sarmin, penggiat LSM di Kendari. Situasi ini, lanjut Sarmin bisa menimbulkan kerawanan sosial antara pengguna jalan dan para pelaku pungli. Seharusnya kata Sarmin, polisi sudah bisa bertindak tegas atas situasi ini. Tak hanya polisi yang dianggap tidak peka, pemerintah daerah juga harus memngambil peran lebih di situasi saat ini. Salah satu solusinya yakni bagaimana memikirkan lokasi yang kebanjiran dibuatkan jalan alternatif, jika perlu jembatan daruta yang dibuat masyarakat itu dibeli untuk kepentingan umum. "Pemerintah sebaiknya membeli saja jembatan milik warga itu,"kata Sarmin.
Dari pantauan selama ini di sejumlah lokasi bencana, aparat kepolisian kerap terlihat, namun tidak menjalankan peran mereka sebagai penegak hukum. Bahkan diduga sejumlah oknum petugas polisi ikut ambil bagian dalam memanfaatkan situasi yang benar-benar merugikan masyarakat luas ini. TIM
Blogger Comment
Facebook Comment