Al-Jumairah Bangun Resort di Wakatobi

Keindahan pantai di Wakatobi. Foto: Dimas

WAKATOBI, SULTRANEWS- Al-Jumairah, investor industri perhotelan asal Dubai, membangun resort dan cottage megah di Pulau Matahora, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Bupati Wakatobi Hugua, Senin (4/3) mengatakan pihak manajemen perusahaan perhotelan terbesar di Dubai itu, telah memulai kegiatan pembangunan resort dan cottage megah bertaraf internasional itu sejak Januari 2013.

"Resort dan cottage yang dibangun perusahaan perhotelan asal Dubai itu diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp100 miliar. Saat ini, pembangunannya sudah berjalan, dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi, tinggal menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)," katanya.

Menurut dia, pihak Al-Jumairah membangun resort dan cottage sekelas hotel bintang lima di Pulau Matahora tersebut bekerja sama dengan pengusaha asal Wakatobi.

Dalam kerjasama tersebut pengusaha Wakatobi menyediakan lahan bagi pembangunan cottage yang dikonversi dalam bentuk saham sebesar 15 persen.

"Sesuai kesepakatan kedua pihak, pemegang saham 15 persen itu diposisikan sebagai salah satu komisaris dalam perusahaan, sedangkan pihak Al-Jumairah sebagai pemegang saham terbesar, menempatkan Direktur Utama dalam pengelolaan resor dan cottage tersebut," katanya.

Sedangkan dengan Pemerintah Kabupaten Wakatobi jelas Hugua, pihak Al-Jumairah sudah menyatakan kesediannya hanya menempatkan tenaga-tenaga ahli dalam pengelolaan resor dan cottage tersebut, sementara karyawan perusahaan yang diperkirakaan sekitar 150 orang, seluruhnya akan menggunakan tenaga kerja lokal.

"Kehadiran perusahaan perhotelan Al-Jumairah di Wakatobi, akan membawa dampak pertumbuhan ekonomi di Wakatobi yang luar biasa," katanya.

Selain bisa menyerap tenaga kerja ujarnya, masyarakat juga bisa menjadi pemandu-pemandu wisatawan pecandu selam ke tempat-tempat penyelaman di kawasan Taman laut Nasional Wakatobi.

Menurut Hugua, investor asal Dubai itu akan mengenakan tarif cottage sebesar US$800 hingga US$1.000 per malam, sudah termasuk sewa perlengkapan menyelam.

Hugua mengatakan, Kabupaten Wakatobi membuka diri bagi setiap investor yang ingin berinvestasi di Wakatobi, kecuali investor yang ingin membangun mal atau pusat berpelanjaan modern tetutup di Wakatobi.

"Kami tidak ingin ada pusat perbelanjaan modern seperti mal di Wakatobi. Kalau masyarakat Wakatobi yang ingin belanja barang-barang mewah, biar mereka yang pergi ke Kendari, Baubau atau ke Makassar," katanya. (Ant)

Share on Google Plus

About Editor

    Blogger Comment
    Facebook Comment